Mataram (Inside Lombok) – Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB mencatat pertumbuhan positif untuk investasi pasar modal di NTB, meskipun di tengah tantangan perekonomian Indonesia yang berhadapan dengan persoalan geopolitik maupun ekonomi global. Investasi pasar modal sepanjang 2024 tumbuh 20 persen atau 24.241 SID investor baru sehingga menjadi 148.293 SID Pasar Modal di NTB.
Sedangkan untuk investor Saham meningkat 17 persen atau 8.020 investor baru sehingga menjadi 54.747 investor pasar saham di NTB. Berikut sebaran investor di NTB per September 2024. “Sebenarnya pertumbuhannya cukup merata, tidak tanya di Kota Mataram saja tapi sudah merata, termasuk di Lombok Timur dan Lombok Tengah jumlahnya cukup banyak,” Kepala BEI NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, Kamis (12/12).
Jumlah investor pasar modal di NTB yang mencakup investor saham, obligasi, dan reksadana telah meningkat secara signifikan, mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap instrumen investasi ini. Untuk mendorong pertumbuhan Pasar Modal di NTB, BEI NTB bersama stakeholder secara aktif melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat di NTB. “Hingga November 2024 total sebanyak 726 kegiatan edukasi yang telah dilakukan dengan total peserta sebanyak 74.606 peserta,” terangnya.
Jika melihat dari dari sisi usia untuk investasi pasar modal yang mendominasi masih kalangan anak muda yang kira-kira usianya 18-35 tahun. Baik itu data nasional maupun secara NTB, karena mereka ini yang paling cepat dan melek teknologi. Kemudian juga tingkat keingintahuannya tinggi. “Jadi di usia itu kalau dari sisi profesinya itu yang banyak juga dari kalangan mahasiswa maupun pegawai swasta. Tapi ada juga kaya ibu rumah tangga, pensiunan juga banyak jadi investor di pasar modal,” ungkapnya.
Secara nasional jumlah SID Pasar Modal di NTB di peringkat 17 sedangkan SID Saham di peringkat 20 dari 34 Provinsi di Indonesia. Di September 2024 transaksi di pasar modal untuk provinsi NTB sebanyak Rp831.076.654.756. Per September 2024 Di Provinsi NTB total asset Saham sebanyak Rp2.792.079.955.909 sedangkan aset Selain Saham sebanyak Rp970.309.240.487. Sedangkan, secara Demografi, jumlah investor saham laki-laki sebanyak 36.423 orang sedangkan perempuan sebanyak 18.213 orang.
Jika dilihat dari sisi produk minat mereka berbeda-beda antara investor yang muda dengan investor yang usianya cukup matang. Dimana investor muda lebih menyukai investasi yang resikonya agak tinggi, seperti saham. Semantara yang usia cukup matang lebih kepada investasi reksadana karena mempertimbang resikonya dan juga investasi SBN (Surat Berharga Negara). “Beberapa kali pemerintah mengeluarkan SBN, itu tingkat penjualan di NTB cukup tinggi juga,” tandasnya. (dpi)
