Mataram (Inside Lombok) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB menggaungkan bela beli produk lokal. Sekaligus memperkenalkan produk-produk lokal yang ada kepada masyarakat, mengingat banyak produk lokal dengan kualitas tidak kalah bagus dari produk luar.
Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Lale Prayatni Gita Ariadi mengatakan, kolaborasi yang dilakukan bersama BI NTB melalui kegiatan fashion show menggunakan tenun NTB dan batik NTB. Apalagi beberapa kabupaten/kota banyak yang memproduksi tenun dengan berbagai motif khas dari masing-masing daerah. Begitu juga dengan batik memiliki banyak motif khas dalam daerah.
“Kita harus bela beli produk lokal, banyak tenun-tenun dari NTB dan batik yang dihasilkan NTB. Jadi kita ingin lebih sering lagi mengadakan kegiatan seperti sekarang (fashion show) sambil kita promosi mengajak masyarakat NTB untuk mencintai produk lokal,” ujar Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi, Jumat (15/12).
Sebagaimana diketahui, bela beli produk lokal merupakan salah satu program unggulan pemerintah daerah. Bahkan, pemerintah daerah mengaturnya melalui Peraturan Daerah (Perda) yakni melalui Peraturan Gubernur Nomor 43/2020, agar produk-produk lokal diutamakan oleh stakeholders di daerah.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Winda Putri Listya mengatakan melalui kolaborasi dan sinergi yang melibatkan semua pihak, termasuk UMKM untuk membangun ownership. Terlebih dengan produk-produk lokal yang memang dari segi kualitas dan kuantitas yang bagus, terutama produk tenun maupun batik NTB.
“Ini menjadi kebanggaan kita bersama yang harusnya sama-sama kita mendukung dengan bela beli produk lokal,” ujarnya.
Selain itu, melalui kegiatan peragaan busana khas daerah untuk mendukung keberlanjutan (sustainability) UMKM pelaku usaha wastra dan turut melestarikan kain busana khas daerah. Dimana UMKM menjadi sektor yang fokus orientasi pemerintah dalam pengembangan dan pemberdayaan. Karena UMKM ini akan menjadi tulang punggung atau pagar utama apabila ada gangguan-gangguan ekonomi secara regional, nasional maupun global yang bisa membuat kapasitas pertahanan ekonomi NTB tetap kuat.
“Dengan kita gaungkan bela beli produk lokal ini, paling tidak bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah semakin lebih baik lagi,” imbuhnya. (dpi)