Lombok Tengah (Inside Lombok) – Kelompok ibu rumah tangga (IRT) di Desa Lantan, Batukliang Utara, Lombok Tengah (Loteng) Sudah lima bulan belakangan ini disibukkan dengan kegiatan membuat tas anyaman dari tali plastik. Hal itu dilakukan untuk menambah penghasilan ekonomi keluarga.
Salah satu pengrajin, Rina mengatakan tas anyaman plastik yang dibuat oleh para IRT di desanya itu banyak digandrungi warga, sehingga pesanan pun tetap berdatangan. Bagi mereka, hal itu menggembirakan karena bisa menambah penghasilan.
Meski demikian, tas anyaman yang dibuat belum bisa dalam jumlah besar karena khawatir akan kewalahan mengingat keterbatasan sumber daya. “Kita kewalahan makanya kita tidak bisa terima jumlah yang besar, karena kita tidak mampu,” kata Rina beberapa waktu lalu.
Dikatakan, sejauh ini tas anyaman dari bahan plastik yang dibuat para IRT di Desa Lantan tersebut dijual ke sejumlah kecamatan yang ada di Loteng. “Tas ini lebih sering dipakai ketika pergi ke pasar untuk menaruh barang-barang belanjaan,” imbuhnya.
Mereka seringkali mendapat pesanan konsumen dalam jumlah banyak dari ratusan hingga seribuan tas anyaman untuk dikirim ke luar daerah. Namun sejauh ini para IRT di Desa Lantan baru menerima pesanan dari warga di Pulau Lombok saja.
“Karena kita kekurangan tenaga saja untuk membuat jadi kita belum sanggup, kita juga kekurangan bahan,” katanya. Ibu-ibu itu membandrol harga tas anyaman plastik buatan mereka mulai dari Rp10-25 ribu, tergantung ukuran. “Di sini yang membuat tas anyaman plastik per kelompok caranya. Satu kelompok isinya 15 orang. Kalau tekun, bisa cepat selesai bikin tasnya,” katanya. (fhr)