Mataram (Inside Lombok) – Tingkat hunian kamar hotel di Kota Mataram menurun drastis selama Ramadan 1445 Hijriah ini. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di hotel pun berkurang lantaran masyarakat yang saat ini lebih fokus beribadah. Guna menarik tamu, hotel-hotel pun bergantung pada paket buka bersama (bukber) yang disediakan.
Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Made Adiyasa Kurniawan mengatakan penurunan tingkat hunian ini juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya setiap Ramadan. Terlebih tamu menunda kegiatannya sampai selesai hari raya. Pada kondisi ini pengolah hotel dituntut selalu berinovasi untuk menyiasati turunnya tamu menginap.
“Kita memaksimalkan food and beverages jadi salah satu pilihan utama untuk tetap bisa beroperasi. Ada banyak paket buka puasa bersama yang ditawarkan hotel untuk warga masyarakat yang ingin melaksanakan buka puasa bersama di hotel,” ujar Adiyasa saat dihubungi, Rabu (13/3).
Kendati demikian, selama Ramadan ini tidak dipungkiri pengelola hotel harus bersaing dengan pengusaha-pengusaha restoran yang juga pasti akan membuat paket-paket serupa. Sedangkan untuk penjualan kamar yang tersedia dengan kemasan paket Ramadan yang umumnya memberikan keuntungan lebih banyak kepada tamu yang menginap dengan memberikan takjil, menu buka puasa dan sahur kepada tamu yang menginap dan tetap harus berpuasa.
“Tapi room rate di bulan Ramadan juga terlihat terjadi penurunan, ini adalah dampak berkurangnya tamu hotel. Tetapi baru memasuki 2 hari Ramadan, namun di biasanya di minggu pertama Ramadan bisa di bawah 20 persen okupansi,” jelasnya.
Untuk itu pelaku usaha akomodasi khususnya hotel berharap kepada pemerintah adalah adanya kegiatan yang dapat meningkatkan kunjungan tamu seperti aneka festival atau pameran yang bertema Ramadan. Nantinya dengan adanya festival ini maka akan menarik banyak kunjungan datang ke NTB, terutama kota Mataram. “Jadi festival ini ada yang melibatkan peserta dari luar daerah, sehingga diharapkan mampu mendongkrak angka kunjungan ke kota Mataram,” imbuhnya.
Adiyasa menyebutkan selama Ramadan okupansi menurun, tetapi akan kembali naik jelang hari raya idul fitri nanti. Bahkan prediksi di saat cuti bersama hari raya tingkat hunian bisa diatas 50 persen. “THR sudah cair, warga yang tidak merayakan idul fitri akan melakukan perjalanan wisata. Semoga Lombok akan jadi pilihan utama wisatawan domestik,” demikian. (dpi)