Lombok Barat (Inside Lombok) – Pabrik porang milik PT. Rezka Nayatama resmi beroperasi di Sekotong, Lombok Barat (Lobar). Fasilitas ini sekaligus menjadi pabrik porang pertama di Indonesia yang dapat memproduksi tepung glukomanan dengan kadar hingga 90 persen dengan mengadopsi teknologi industri manufaktur 4.0.
Pabrik ini juga ingin mengambil bagian untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para petani lokal, serta komunitas setempat melalui kemitraan yang dijalin. Tujuannya, untuk sama-sama berperan dalam memenuhi kebutuhan pasar atas tepung konjac dan glukomanan dari umbi porang, agar bisa menjadi bahan pangan sehat pengganti beras.
“Melalui pabrik tepung glukomanan kami yang mampu menghasilkan tepung glukomanan hingga kadar 90 persen, kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan industri pengolahan bahan makanan di Indonesia,” ujar Dirut PT. Rezka Nayatama, Samuel H. Siahaan saat peresmian pabrik porang di Sekotong, Rabu (26/7/2023).
Pabrik yang berlokasi di Sekotong ini diklaim mampu menyerap hingga 438 ton porang setiap bulannya, yang diperoleh dari kelompok tani porang binaan di wilayah Bali, NTB, hingga NTT.
Samuel menjelaskan, dengan proyeksi produksi sekitar 240 ton tepung glukomanan per tahunnya, hasil olahan dari pabrik itu pun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga menyediakan ekspor ke berbagai negara seperti China, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Eropa, Vietnam, dan Thailand.
Kehadiran pabrik olahan porang ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Serta, berperan penting dalam menyerap hasil bumi para petani lokal.
“Kami percaya bahwa kehadiran pabrik ini akan berperan signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional terutama di sektor pertanian dan industri pangan,” bebernya.
Pabrik seluas 1 hektar itu dilengkapi dengan lebih dari 600 titik sensor untuk memantau kondisi umbi porang dari masuknya bahan baku hingga proses pemotongan, pengeringan, pemurnian, dan pembungkusan tepung ke dalam kemasan.
Dengan penerapan teknologi 4.0 dalam pengoperasiannya, diharapkan dapat menjamin kualitas hasil produksi olahan porang mereka dapat memenuhi standar mutu terbaik. Rencananya, pabrik ini akan mulai beroperasi penuh pada bulan Oktober 2023 mendatang, dengan target produksi sebesar 20 ton tepung glukomanan per bulannya.
Pada acara peresmian ini juga dirangkaikan dengan penyerahan sertifikat lahan SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan) No.0009, tertanggal 18 Agustus 2020 oleh bapak Mahatma Ilham Panjaitan dari PT Rezka Nayatama kepada negara. Melalui Bapak Budi Sitomurang selaku Staff Ahli Menteri ATR/Kepala BPN bidang pengembangan kawasan.
Turut hadir secara oline dalam peresmian pembukaan pabrik tersebut, Kepala Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Jend (Purn) Moeldoko menyampaikan bahwa kehadiran pabrik porang yang ada di Sekotong itu dinilai dapat membawa dampak positif. Karena diharapkan dapat membantu Indonesia dalam mengurangi impor bahan glukomanan. Serta bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat di NTB. (yud)