Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perindustrian (Disprin) NTB bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai mitra strategis menggaet PT AMNT sebagai salah satu pelaku industri lokal yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan sektor industri berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan mendorong peningkatan pembangunan kawasan industri berkelanjutan di Sumbawa Barat.
Kepala Disprin NTB, Nuryanti mengatakan belum lama ini bersama dengan Kemenperin dan AMNT pihaknya melakukan koordinasi dan menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung pembangunan kawasan industri di Sumbawa Barat sebagai salah satu prioritas pembangunan daerah. “Kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan sektor swasta seperti PT. AMNT sangat penting untuk mengakselerasi pertumbuhan industri yang berkelanjutan di wilayah ini,” ujarnya, Kamis (28/3).
Dikatakan, pada rapat itu dibahas juga bagaimana pengembangan infrastruktur industri, peningkatan aksesibilitas, pengembangan SDM industri, serta penguatan kerjasama antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan sektor swasta. Nantinya ada juga dukungan dari Kemenperin atas upaya yang dilakukan dalam memajukan sektor industri yang ada di Sumbawa Barat.
“Dari Kemenperin siap memberikan dukungan teknis dan sumber daya yang diperlukan, untuk memastikan kesuksesan pembangunan kawasan industri di Sumbawa Barat,” terangnya.
Tak hanya itu saja, dari pihak PT AMNT pun siap terlibat aktif dalam upaya tersebut dengan mempertimbangkan aspek bisnis dan kesiapan dari segala sektor. Mereka berkomitmen untuk menjadi mitra yang handal dalam mendukung pembangunan industri yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi di daerah khususnya di NTB.
“Mudah-mudahan dengan semua kesiapan dan dukungan dari semua pihak, upaya pembangunan industri ini bisa berjalan dengan baik. Sehingga banyak investor-investor baru masuk untuk berinvestasi. Mungkin tidak hanya di Sumbawa Barat, tapi kabupaten/kota lainnya,” imbuhnya.
Untuk itu semua pihak sepakat komitmen bersama-sama untuk menjalankan langkah-langkah strategis yang telah disepakati guna mewujudkan visi bersama dalam pembangunan industri yang berkelanjutan dan inklusif di Sumbawa Barat. “Kalau sudah ditetapkan sebagai Kawasan Industri, maka bukan hanya Smelter yang ada, tapi industri turunannya akan muncul,” demikian. (dpi)