32.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaEkonomiRamaikan MXGP Selaparang, Pemkot Mataram Siapkan Ratusan UMKM

Ramaikan MXGP Selaparang, Pemkot Mataram Siapkan Ratusan UMKM

Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 180 UMKM akan dilibatkan pada seri MXGP di Bank NTB Syariah Selaparang International Motocross Circuit, Kota Mataram. Dari jumlah ini sebanyak 75 persen berasal dari UMKM di Kota Mataram, dan paling banyak untuk pelaku usaha olahan makanan.

Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Mataram, Mamlu’atul Chair mengatakan, para pelaku UMKM yang akan ikut terlibat pada event internasional tersebut masih dalam tahap kurasi. Pelaku usaha yang dilibatkan merupakan UMKM kuliner dan kerajinan tangan.

“Nanti itu ada 25 persen kerajinan dan 75 persen olahan pangan. Alhamdulillah Kota Mataram karena jadi tuan rumah bisa lebih banyak. Hampir 100 lebih UMKM di Kota Mataram,” katanya, Kamis (22/6) pagi.

Ia mengatakan, UMKM yang mendaftarkan diri untuk bisa ikut pada event tersebut cukup banyak. Namun Pemkot Mataram masih melakukan kurasi UMKM yang layak untuk bisa mengikuti event. “Kami akan kuras para UMKM ini sebelum ikut,” katanya.

UMKM yang akan ikut dilibatkan disebutnya mengutamakan pelaku usaha yang belum pernah ikut pada event-event internasional. Sehingga ribuan UMKM di Kota Mataram bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk mempromosikan produknya.

“Ini hanya beberapa saja yang pernah ikut. Dulu pas WSBK itu hampir 250 UMKM. Itupun gabungan dengan kabupaten yang lain dan sekarang ini murni dari Kota Mataram,” ujarnya.

Sementara terkait dengan produk yang bisa dipasarkan pada event tersebut, Lulu melanjutkan harus sudah memiliki izin dan berlabel halal. Jika ada produk yang belum berlabel halal, maka akan dibantu oleh pemda untuk mendapatkan label halal sementara.

“Kalau tidak punya halal, nanti kami dan provinsi yang buat halal yang sifatnya sementara,” ungkapnya. Lapak yang disiapkan pemerintah untuk para UMKM ini dekat dengan panggung, sehingga mudah diakses oleh para penonton dan bersifat gratis.

Lokasi ini dinilai cukup strategis untuk meningkatkan pendapatan para pelaku usaha. “Panggung di sebelah kiri dan kami di sebelah kanan, dan tidak terlalu jauh dengan hanya beberapa jarak saja. Tidak seperti WSBK di Mandalika,” katanya lagi.

Sebagai informasi, para pedagang yang berjualan dikenakan biaya sebesar Rp25 ribu per UMKM untuk bisa mendapatkan tanda pengenal. Sedangkan lapak yang disiapkan bersifat gratis. “Nanti mereka hanya bayar id card saja. Itu nanti satu lapak dua UMKM dan id card itu dibayar per UMKM,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer