25.5 C
Mataram
Jumat, 1 November 2024
BerandaEkonomiResmikan APHT di Eks Pasar Paok Motong, Gubernur NTB Bertekad Saingi Provinsi...

Resmikan APHT di Eks Pasar Paok Motong, Gubernur NTB Bertekad Saingi Provinsi Lain

Lombok Timur (Inside Lombok) – Meski sebelumnya mendapat banyak penolakan dari masyarakat setempat, Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) di eks Pasar Paok Motong, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) telah diresmikan, Kamis (14/9) kemarin. Gubernur NTB, Zulkieflimansyah pun hadir langsung meresmikan fasilitas itu.

Dijelaskan Gubernur, sudah banyak produk mentah asal NTB yang dijual ke luar daerah maupun ke luar negeri, namun begitu sudah menjadi sebuah produk jadi maka masyarakat yang akan membelinya dengan harga yang lebih tinggi. Sehingga saat ini satu per satu produk mentah akan mulai diindustrialisasi agar masyarakat tidak membeli dengan harga yang lebih mahal.

“Kita bangga memiliki tembakau kelas dunia dan dijual dalam bentuk mentah, tapi begitu sudah menjadi rokok maka kita beli lagi dengan harga yang lebih mahal,” ungkapnya, Kamis (14/09/2023).

Ia juga mengungkapkan alasan setiap daerah menjadi miskin, lantaran tidak adanya keberanian dalam mengolah potensi yang dimilikinya. Seperti barang mentah menjadi produk jadi yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.

- Advertisement -

“Sudah saatnya sekarang kita mengatakan cukup, karena kita di NTB juga ingin sejajar seperti provinsi yang lain,” tegasnya. Gubernur mengungkapkan masyarakatnya juga ingin merasakan kemakmuran dan kesejahteraan dari hasil olahan produk mentahnya.

Menurutnya, industrialisasi bukan semata ungkapan dari Pemprov NTB melainkan sebuah keharusan yang harus dapat diwujudkan. Ia juga menyinggung terkait dengan adanya bermacam bentuk penolakan pendirian APHT yang ada di eks Pasar Paok Motong, di mana ia mengatakan tidak ada industrialisasi yang sepi dari protes dan demokrasi. Sehingga hal itu disebutnya sebagai langkah panjang perjuangan untuk mencapai persemakmuran bagi masyarakatnya.

“Yang paling sulit bukan mendirikan industrialisasinya atau pun merubah tembakau menjadi rokok, tapi yang paling sulit adalah merubah pola pikir,” terangnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer