27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiSegini Stok Minyak Goreng, Gula Pasir, dan Beras di Bulog NTB

Segini Stok Minyak Goreng, Gula Pasir, dan Beras di Bulog NTB

Mataram (Inside Lombok) – Perum Bulog NTB memastikan ketersediaan stok minyak goreng, gula pasir hingga beras yang saat ini dikuasai tersedia sangat mencukupi untuk masyarakat di NTB. Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Raden Guna Dharma menyatakan meskipun kesiapan untuk gula pasir dan minyak goreng bukan penugasan secara khusus pemerintah kepada Bulog, tetapi stok kebutuhan strategis ini tetap disiapkan.

“Stok 40 ton, dan sedang dalam pengiriman 50 ton. Kita sudah buat perencanaan-perencanaan untuk pengisian di bulan Maret untuk diisi 200 ton gula pasir untuk menghadapi Ramadan,” ujar Raden, Senin (4/3).

Kemudian untuk minyak goreng, Bulog NTB menyediakan stok 120 ribu ton. Meskipun untuk minyak goreng ini menggunakan skema pasaran umum. Bagaimanapun, menurutnya Bulog tetap turut serta melakukan intervensi agar tidak terjadi kelangkaan dan harga yang melonjak naik terhadap komoditi-komoditi pangan. Apalagi menjelang hari besar keagamaan seperti bulan Ramadan.

“Stok tetap kita massifkan dan gelontorkan ke pasar, supaya memberikan ketenangan kepada masyarakat. Beras, gula pasir, dan minyak goreng sangat tersedia di gudang-gudang Bulog untuk didistribusikan ke pasar,” terangnya.

Sedangkan untuk stok beras yang ada di Bulog saat ini sebanyak 8000-an ton. Sedang dalam perjalanan masuk ke NTB sebanyak 36 ribu ton. Stok pangan yang ada dilakukan melalui tiga jalur untuk menjaga stok pangan di pasaran dan keterjangkauan harganya. Jalur pertama adalah pendistribusian beras ke pasar-pasar tradisional hingga 80 ton per hari.

Kedua, melalui penyaluran beras dalam bentuk bantuan pangan (Bapang) kepada sebanyak 645 ribu keluarga penerima manfaat, atau sebanyak 30 persen dari jumlah KK di NTB sudah mendapatkan bantuan beras 10 kg sebulan dari pemerintah, selama enam bulan.

“Penerima bantuan pangan ini tidak perlu mencari beras ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Sehingga permintaan konsumen ke pedagang kurang, permintaan pedagang ke penggilingan berkurang, harga beras terkendali,” terangnya.

Ketiga melalui jalur pasar murah (operasi pasar) secara langsung kepada masyarakat. terus dilakukan bersama stakeholder terkait. Sejak dua minggu terakhir ada 48 titik dijadwalkan pasar murah di NTB. Saat ini sudah terlaksana 14 kali pasar murah. Bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, termasuk dengan Pemda Kabupaten/Kota. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer