Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mencatat penurunan signifikan angka kematian ibu dan anak pada tahun 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, total angka kematian ibu dan anak di tahun 2024 tercatat sebanyak 111 orang, sementara pada tahun 2023 jumlahnya mencapai 166 orang.
“Penurunan ini menunjukkan perkembangan positif dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Loteng, Suardi, Rabu (18/12). Menurutnya, angka kematian ibu pada tahun 2024 tercatat sebanyak 16 orang, sementara pada tahun 2023 jumlahnya lebih tinggi, yaitu 25 orang.
Hal ini mencerminkan penurunan yang cukup signifikan dalam kasus kematian ibu yang disebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan penanganan medis yang lebih baik.
Sementara itu, angka kematian anak pada tahun 2024 juga mengalami penurunan, meskipun jumlahnya masih cukup tinggi, yaitu 86 anak. Pada tahun 2023, angka kematian anak tercatat sebanyak 125 orang. “Penurunannya sekitar 33 persen. Ini menunjukkan adanya perbaikan dalam pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit yang sering menyebabkan kematian pada anak-anak,” terangnya.
Ia menyampaikan, meski ada penurunan angka kematian, pihaknya tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama bagi ibu hamil dan anak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah peningkatan edukasi kepada masyarakat, tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, serta akses yang lebih mudah ke fasilitas kesehatan.
Baginya, penurunan angka kematian ibu dan anak ini merupakan hasil kerja keras bersama antara pemerintah daerah, tenaga medis, dan masyarakat. “Kami akan terus berupaya untuk menurunkan angka kematian ini lebih lanjut, dengan memperkuat program-program kesehatan yang sudah ada,” tandasnya. (fhr)
