Mataram (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai hari Kamis membuka kembali aktivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Selaparang, setelah tiga hari ditutup karena seorang petugas loket dinyatakan positif terpapar COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr Usman Hadi di Mataram, Kamis, mengatakan petugas di Puskesmas Selaparang yang ditugaskan piket saat ini adalah petugas yang hasil tes cepat COVID-19, nonreaktif.
“Sebanyak 11 petugas Puskesmas Selaparang yang reaktif masih kita minta isolasi mandiri, untuk persiapan rapid test tahap dua,” katanya.
Puskesmas Selaparang, katanya, merupakan salah satu dari 11 puskesmas di Kota Mataram yang melayani pasien rawat inap karena itu petugas di Puskesmas Selaparang tercatat 60 orang.
Namun, dari 60 staf yang ada di Puskesmas Selaparang yang di rapid test pada Senin (12/10) sebanyak 46 orang, sisanya sedang tidak piket. Dari 46 staf Puskesmas Selaparang yang dites cepat COVID-19, 11 orang dinyatakan reaktif.
Dikatakan, dengan telah beroperasionalnya kembali Puskesmas Selaparang, masyarakat yang hendak berobat bisa datang langsung ke puskesmas dan tidak perlu khawatir, sebab pelayanan kesehatan di puskesmas sudah menerapkan standar protokol COVID-19.
Namun demikian, Usman mengingatkan kepada semua petugas di puskesmas agar tetap waspada dan tidak lengah menerapkan protokol kesehatan COVID-19, serta selalu menjaga daya tahan tubuh.
“Untuk petugas medis di pelayanan tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan ketentuan yang ada,” katanya.
Begitu juga, tambahnya, bagi masyarakat yang datang berobat ke puskesmas juga harus dapat mentaati protokol kesehatan COVID-19, untuk menghindari terjadinya penyebaran dan penularan COVID-19. (Ant)