Mataram (Inside Lombok) – Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan pasien positif COVID-19 di Mataram terus mengalami peningkatan signifikan sehingga total pasien yang masih dirawat saat ini tercatat sebanyak 243 orang.
“Setiap hari penambahan kasus positif baru COVID-19 cukup signifikan. Untuk tambahan hari ini Senin (25/1-2021) pukul 22.00, sebanyak 15 kasus, pada hari sebelumnya pernah ada mencapai 33, 24, dan 16 kasus baru,” kata Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Selasa.
Dengan adanya tambahan tersebut, total kasus positif COVID-19 secara kumulatif menjadi 1.701 orang, pasien yang dinyatakan sembuh 1.355 orang dan 103 meninggal dunia.
“Tambahan pasien COVID-19 yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir ini, masih merupakan kluster perkantoran dan pelaku perjalanan keluar daerah,” kata Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram.
Dengan melihat data itu, perkembangan kasus COVID-19 di daerah ini sangat fluktuatif dan dinamis.
“Dinamika terhadap data dan pola penanganan juga sangat dimanis, sehingga wajar jika saat ini ada sekitar 44 persen kasus COVID-19 yang sumber penularannya belum diketahui,” katanya.
Menurutnya, apabila sumber penularannya belum diketahui hal itu sangat berpengaruh terhadap upaya Satgas COVID-19, dalam memutus mata rantai penyebaran melalui penelusuran kontak.
“Sekitar 44 persen kasus COVID-19 yang sumber penularannya belum diketahui itu bisa jadi juga karena masih adanya pasien yang tidak jujur saat dimintakan keterangan,” ujarnya.
Terkait dengan itu Satgas COVID-19 Kota Mataram telah sepakat menambah upaya pencegahan COVID-19 melalui gerakan 3M menjadi 5M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.
“Jadi upaya pencengahan dengan 3M dinilai belum cukup, karena itu ditambah menjadi 5M. Harapan kita, masyarakat bisa kooperatif dukung pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah ini,” katanya. (Ant)