26.5 C
Mataram
Jumat, 26 April 2024
BerandaKesehatanGugus Tugas: Pasien COVID-19 Meninggal di Mataram Capai 89 Orang

Gugus Tugas: Pasien COVID-19 Meninggal di Mataram Capai 89 Orang

Mataram (Inside Lombok) – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia di Mataram sebanyak 89 orang atau sekitar 7 persen dari jumlah kasus COVID-19.

“Berdasarkan data, Senin (9/11-2020) pukul 12.00 Wita, tercatat akumulasi pasien COVID-19 sebanyak 1.285 orang, sembuh 1.161 orang, 35 orang masih dirawat dan 89 meninggal dunia,” kata Anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 I Nyoman Swandiasa di Mataram, Senin.

Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram Kota Mataram mengatakan, jumlah pasien COVID-19 meninggal di Kota Mataram tersebut mendominasi angka kematian akibat COVID-19, di 9 kabupaten/kota lainnya di Nusa Tenggara Barat.

“Kita berharap, kasus kematian dan kasus positif baru COVID-19 tidak ada lagi, serta jumlah pasien sembuh terus meningkat sehingga Mataram bisa menjadi daerah zona hijau COVID-19,” katanya.

- Advertisement -

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi sebelumnya mengatakan, untuk menekan angka kematian akibat COVID-19, pihaknya telah meningkatkan pelayanan kesehatan bagi kalangan lanjut usia (lansia) melalui pelayanan pos terpadu di 11 puskesmas se-Kota Mataram.

“Dari catatan kita, kasus meninggal itu rata-rata lansia dan karena penyakit penyerta atau komorbid,” katanya.

Terkait dengan itu, dalam upaya peningkatan pelayanan bagi kalangan lansia tersebut, pihaknya menurunkan tim dari puskesmas untuk melakukan kunjungan sekaligus pelayanan kesehatan bagi kalangan lansia.

“Para lansia ini, sangat rentan tertular virus sehingga disarankan semaksimal mungkin tidak melakukan aktivitas di luar rumah sehingga pelayanan dengan jemput bola dinilai efektif,” katanya.

Sementara, bagi yang masyarakat yang sakit diminta segera berobat, terutama bagi masyarakat yang memiliki penyakit kornis dan harus mengkonsumsi obat secara rutin.

“Selain itu, pelayanan dan kewaspadaan di rumah sakit juga perlu ditingkatkan,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

Berita Populer