Mataram (Inside Lombok) – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan jumlah pasien positif COVID-19 sembuh di Mataram saat ini lebih banyak dibandingkan dengan pasien yang masih dirawat.
“Secara akumulasi, jumlah pasien sembuh dari COVID-19 saat ini tercatat sebanyak 186 orang, sedangkan yang masih dirawat sebanyak 132 orang,” kata Anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram, I Nyoman Swandiasa di Mataram, Rabu.
Swandiasa yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, mengatakan pasien sembuh di Mataram kembali lebih tinggi dibanding yang dirawat setelah terkonfirmasinya 36 pasien sembuh pada Selasa (9/6) pukul 20.00 Wita. Di mana sehari sebelumnya hanya selisih dua orang saja.
Dia berharap jumlah pasien COVID-19 yang sembuh bisa terus meningkat, agar pemerintah setempat bisa segera melaksanakan kebijakan pemerintah dengan menerapkan tatanan normal baru.
“Jika pasien sembuh terus meningkat, dan tidak ada kasus positif COVID-19 , Mataram bisa segera melaksanakan kebijakan pemerintah dengan menerapkan kehidupan normal baru,” katanya.
Dikatakan, berdasarkan data terakhir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram, pada Selasa (9/6) pukul 20.00 Wita, tercatat jumlah pasien positif COVID-19 secara akumulasi sebanyak 333 orang.
Dengan rincian 132 orang masih dalam perawatan dalam kondisi baik, 186 orang sembuh, dan 15 orang meninggal dunia. Sedangkan pasien dalam pengawsaan (PDP) 272 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 48 orang dan orang tanpa gejala (OTG) 23 orang.
Dia berharap masyarakat dapat membantu pemerintah dalam upaya menekan kasus COVID-19. Karenanya, masyarakat diimbau agar tetap tenang, menerapkan sosial dan physical distancing dengan menghindari keramaian dan kurangi aktivitas di luar rumah.
Selain itu, masyarakat wajib menggunakan masker saat keluar rumah, rajin cuci tangan dengan sabun, tetap menggunakan “hand sanitizer” dan melakukan pola hidup sehat.
“Hal itu dimaksudkan agar penanganan penyebaran COVID-19, yang diupayakan pemerintah bisa berjalan efektif,” katanya. (Ant)