Lombok Tengah (InsIde Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) gencar melakukan upaya penurunan angka stunting. Salah satunya dengan memberikan bantuan dan dan melakukan pendampingan terhadap anak yang mengalami stunting.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sekaligus Wakil Bupati Loteng, M Nursiah menjelaskan pihaknya bersama tim menyiapkan penyediaan telur selama tiga bulan kedepan sehingga ukuran anak stunting.
“Kita juga melakukan pendampingan terhadap anak stunting, pendampingan gizinya, pendampingan kesehatannya sehingga nanti itu bagian evaluasi total pelaksanaan program gotong royong bakti Stunting,” ujarnya, Rabu (30/8/2023) di kantornya.
Nursiah menjelaskan, pada 2024 penurunan angka stunting yang ditargetkan oleh Pemerintah Provinsi NTB yakni 14 persen. Di mana saat ini Loteng berada pada 17,16 persen.
“Artinya hari ini sampai dengan Desember berarti tinggal 4 bulan dalam tahun ini gerakan aksi sepakat dengan kepala desa dan Kepala Puskesmas kemudian posyandu semua kadus bergerak cepat,” jelasnya.
Menurutnya, penanganan stunting ini menjadi perhatian serius secara nasional karena berpengaruh terhadap perkembangan dan penyiapan generasi mendatang. “Ini kan kalau tidak ditangani pengaruhnya terhadap kecerdasan dan perkembangan anak,” tandasnya.
Selain itu, pihaknya optimistis untuk mencapai target penurunan angka Stunting yang 14 persen pada tahun depan meski masih ada di beberapa desa yang masih zona merah stunting.
“Kita optimis bisa turunkan, dengan tenaga kesehatan yang sudah memadai kemudian alatnya juga memadai penanganan, tinggal kita kawal saja,” pungkasnya. (fhr)
