Mataram (Inside Lombok) – Tertempel di salah satu sudut Rumah Sakit Mata (RSM) Nusa Tenggara Barat (NTB) sebuah pemberitahuan yang ditujukan RSM NTB kepada seluruh pengunjungnya. Pemberitahuan yang dibuat oleh manajemen RSM tersebut berbunyi “dikarenakan alasan operasional BPJS dalam waktu beberapa hari, pelayanan pasien BPJS di RS. Mata NTB untuk sementara waktu tidak dapat dilayani. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.”
Mengkonfirmasi hal tersebut, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Mataram, Muhammad Ali, menerangkan bahwa diberhentikannya layanan BPJS untuk sementara di RSM tersebut terkait izin operasioal RSM yang sampai sekarang belum diterima oleh pihak BPJS Kesehatan.
“Rumas Sakit Mata ini sampai dengan hari ini surat izin operasional di alamat yang sekarang belum ada,” ujar Ali saat dihubungi Inside Lombok, Kamis (04/04/2019) melalui sambungan telepon.
Menanggapi hal tersebut, Direktur RSM NTB, Handomi, mengakui bahwa izin operasional RSM NTB untuk lokasi yang baru, yaitu di bekas gedung RSUDP NTB di Jalan Pejanggik, memang masih dalam proses regulasi di Kantor Wali Kota Mataram. Namun Handomi menerangkan bahwa pengurusan surat tersebut tidak akan memakan waktu lama.
“Suratnya sudah jadi. Tinggal proses di Kantor Wali Kota, paling 2-3 hari jadi,” ujar Handomi saat ditemui di RSM NTB, Kamis (04/04/2019).
Handomi sendiri berharap agar ditundanya pelayanan BPJS di RSM NTB dapat dimaklumi. Sebab diakui Handomi bahwa izin yang aktif di BPJS masih menggunakan alamat sebelumnya saat masih bernama Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMK).
“Ini tidak makan waktu lama. Semoga dimaklumi saja dulu. Cuma masalah administrasi,” pungkas Handomi.
RSM NTB sendiri diresmikan oleh Gubernur NTB pada Jumat (28/12/2018). Pemilihan eks. RSUDP NTB sebagai lokasi RSM NTB sendiri sempat disebut oleh Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandiri Eka Dewi, untuk memberikan lokasi serta gedung yang representatif agar keberadaan rumah sakit mata tersebut dapat meningkatkan derajat kesehatan mata masyarakat NTB menuju visi NTB di tahun 2020.
