26.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaKesehatanWakil Wali Kota Mataram Batal Dapat Vaksin COVID-19 Perdana

Wakil Wali Kota Mataram Batal Dapat Vaksin COVID-19 Perdana

Mataram (Inside Lombok) – Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana batal mendapatkan vaksin COVID-19 perdana, karena dinilai belum memenuhi syarat sesuai hasil pemeriksaan tim medis.

“Untuk saat ini saya dinyatakan tidak lolos screening sebab sedang mengkonsumsi obat medis, dan tekanan darah tidak memungkinkan. Semoga 3-4 hari sudah baik dan saya siap divaksin COVID-19. Saya pasti akan menyusul untuk divaksin,” kata Mohan kepada sejumlah wartawan di Mataram, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan, seusai ia melakukan screening pemeriksaan pemberian vaksin COVID-19, dalam kegiatan pencanangan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 perdana tingkat Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Wakil wali kota sebelumnya mengaku bangga menjadi salah satu pionir penerima vaksin COVID-19 perdana. “Ini menjadi bagian langkah awal bagi masyarakat merintis pemberian vaksin COVID-19, karena itu saya sangat bangga dengan kesempatan yang diberikan itu,” katanya.

Pada prinsipnya dirinya siap divaksin COVID-19, untuk memberikan motivasi dan keyakinan bagi masyarakat secara umum, sehingga ke depan masyarakat tidak perlu dipaksa untuk mendapatkan vaksin COVID-19.

Mohan menilai, program pemberian vaksin COVID-19 secara berjenjang, mulai dari unsur kepala daerah, tokoh agama dan tokoh masyarakat, kemudian tenaga kesehatan (nakes) sudah cukup baik.

“Pemberian vaksin COVID-19 secara berjenjang ini bisa membangun persepsi masyarakat bahwa vaksin ini baik dan memiliki keamanan bagus. Ke depan, saya yakin masyarakat bisa sukarela divaksinasi,” katanya.

Apalagi, jika vaksin COVID-19 ini sudah dipandang efektif dan memiliki garansi terhadap imunitas mencegah COVID-19, sehingga tidak ada alasan lagi masyarakat untuk menolak program yang telah dicanangkan pemerintah tersebut.

“Kalau masyarakat sudah yakin terhadap kualitas dan kemanan vaksin tersebut, saya pikir tidak ada alasan lagi masyarakat menghindari vaksin tersebut,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer