Mataram (Inside Lombok) – Baru-baru ini Polresta Mataram mengamankan seorang bandar narkotika dengan barang bukti 2,8 kilogram (kg) ganja. Melihat terduga pelaku yang masih berstatus mahasiswa disebut perlu menjadi perhatian bersama, terutama untuk mencegah peredaran narkotika di lingkungan kampus.
Kapolres Mataram, Kombes POL Ariefaldi Warganegara menyebut pencegahan maupun peredaran gelap narkotika, baik itu ganja, sabu maupun ekstasi harus ditingkatkan agar jumlah korban yang terjerat barang haram itu semakin banyak. Hal ini pun disebut bukan hanya menjadi masalah pihak kepolisian, melainkan semua pihak yang terlibat. Mulai dari masyarakat, pemerintah, dan stakeholder lainnya seperti kampus.
“Jadi kita berharap sinergitas ke semua pihak, untuk pihak kampus saya berharap juga memiliki kepedulian tersebut untuk pencegahan peredaran narkotika,” ujar Ariefaldi, Jumat (22/3). Khusus di lingkungan kampus, pihaknya juga berharap mahasiswa sendiri bisa memberikan informasi kepada pihak kepolisian agar bisa ditindaklanjuti jika mendapati ada tindak kriminal seperti peredaran narkotika di sekitarnya.
“Sama sama kita bersama berusaha memberantasnya. Karena ini juga permasalahan kita bersama, masalah narkoba kita berusaha bersama untuk mencegah, menangkap pelakunya. Semua tahapan kita coba untuk lakukan,” tuturnya.
Bahkan upaya-upaya dilakukan dan juga bekerjasama dengan Badan Narkotik Nasional Provinsi (BNNP) NTB. Serta dengan bea cukai, pasalnya belakangan ini makin marak pengiriman paket narkotika melalui jasa ekspedisi. “Karena bukan hanya dari paket saja, tetapi bisa jalur laut. Banyak cara yang bisa digunakan sebagai tempat untuk mereka berusaha mengedarkan narkoba tersebut,” imbuhnya.
Senada, Kepala Kantor Bea Cukai Mataram, I Made Aryana mengatakan harus pencegahan peredaran narkotika butuh sinergitas semua stakeholder. Apalagi saat saat ini masih banyak sekali temuan kasus tersebut.
Selain itu, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan seluruh jasa pengiriman di wilayah NTB. Mengingat banyak sekali modus bandar narkotika untuk memasukan narkotika ke NTB, salah satunya melalui jasa pengiriman. “Kita koordinasi dengan baik, mudah-mudahan informasi kita dapatkan dan bisa kita sinergitaskan sehingga bisa kita cegah semua hal-hal yang terjadi,” demikian. (dpi)