Lombok Tengah (Inside Lombok) – Polres Lombok Tengah (Loteng) mulai melakukan pemeriksaan terkait pelaporan oknum Tuan Guru inisial LSK yang disebut menggelapkan dana umrah jemaahnya. Pemeriksaan dilakukan terhadap beberapa saksi dan terlapor.
Kasi Humas Polres Loteng, Iptu Brata Kusnadi mengatakan penyidikan sudah memanggil dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait dengan dugaan penyelewengan dana umrah tersebut. “Kita sudah mulai meminta keterangan terhadap sembilan orang saksi,” ujarnya, Rabu (22/1).
Selain itu, pihaknya juga menjadwalkan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap terlapor hari ini. “Terlapor juga kita jadwalkan pemanggilannya dan pemeriksaan hari ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Loteng, Iptu Luk Luk il Maqnun menerangkan bahwa dari tujuh pelapor itu sudah menyetorkan dana kepada terlapor masing-masing jamaah Rp20 juta. “Kalau dari keseluruhan jamaah itu kerugiannya sekitar Rp140 juta,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dusun Selojan Ruslan bersama tujuh orang warganya sudah melaporkan dugaan penggelapan tersebut kepada pihak Polres Loteng. Laporan dibuat pada Kamis (9/1) lalu. “Saya bersama tujuh orang warga kami yang sudah menyetorkan dana kepada beliau sudah melaporkan kepada Polres Loteng,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (13/1).
Ruslan menuturkan masyarakat sudah menyetorkan dana kepada terlapor sejak tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19. Namun, dengan alasan sedang pandemi, keberangkatan jamaah ditunda. “Setelah dua tahun berlalu saya konsultasi dengan TGH seperti apa tindak lanjut perjalanan umrah, tapi waktu itu beliau tidak respon,” imbuhnya. (fhr)
