27.5 C
Mataram
Sabtu, 18 Mei 2024
BerandaKriminalJelang Nataru, Polda Antisipasi Peningkatan Peredaran Narkoba di NTB

Jelang Nataru, Polda Antisipasi Peningkatan Peredaran Narkoba di NTB

Mataram (Inside Lombok) – Peredaran narkotika rawan meningkat di momen libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Terlebih NTB menjadi daerah destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah hingga luar negeri. Untuk itu, Polda NTB memberi atensi khusus.

Dirresnarkoba Polda NTB, Kombes Pol Deddy Supriadi mengatakan pihaknya memantau ada banyak pesanan narkotika menjelang tahun baru, karena banyaknya permintaan. Pihaknya pun melakukan antisipasi, salah satunya dengan bekerja sama dengan masyarakat maupun Bea Cukai sebagai sumber informasi.

“Kalau namanya menjelang akhir tahun itu, Lombok ini sebagai tempat destinasi wisatanya maka semakin banyak pengunjung. Itulah juga mempengaruhi ada banyaknya pesanan (narkoba, Red),” ujar Deddy, Kamis (21/12).

Pesanan untuk narkoba ini tidak hanya datang dari masyarakat sekitar saja, bahkan ada juga dari wisatawan. Maka pihaknya melakukan razia di beberapa titik lokasi yang memang menjadi tempat peredaran narkoba, di mana razia ini sebagai upaya pencegahan di hilir.

- Advertisement -

“Kita selama ini melakukan pengungkapan kasus itu kategorinya hulu-nya. Maka hilirnya adalah di tempat-tempat hiburan, juga di tempat-tempat wisata. Ketika nanti terpantau adanya peredaran maka kita lakukan penangkapan,” tuturnya.

Narkoba yang masuk di NTB disebutnya datang dari berbagai daerah. Hasil pengungkapan kasus oleh Ditresnarkoba Polda NTB dan jajaran berbagai modus operandi dilakukan oleh pelaku untuk meloloskan masuknya narkoba ke NTB. “Modus ada tiga yang menonjol, yang pertama jualnya secara online, melalui jasa pengiriman, ketiga melalui dubur,” ucapnya.

Peredaran barang terlarang ini hampir di setiap kabupaten/kota di NTB. Sehingga perlu diwaspadai setiap ada pergerakan yang mencurigakan. Pasalnya, bahaya narkoba sangat merugikan bagi pengguna itu sendiri maupun orang lain. “Hampir tiap tiap daerah, tergantung dari tingkat peredarannya. Kalau secara spesifik tidak mungkin saya kasih tau, itu bagian dari penyelidikan,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer