Mataram (Inside Lombok) – Kematian bocah 8 tahun di Desa Rumbuk, Kecamatan Sikur, Lombok Timur masih menjadi misteri. Sampai saat ini Polres Lombok Timur masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian korban. Sekitar 20 orang saksi pun sudah diperiksa untuk menemukan titik terang dari kasus tersebut.
“Untuk saksi yang diperiksa sampai dengan hari ini, kita sudah memeriksa 20 orang saksi,” kata Kabid Humas Polda NTB, Arman Asmara Syarifudin, Rabu (31/5).
Pemeriksaan para saksi dari unsur masyarakat sekitar. Terutama saksi yang pertama kali mendapati korban ketika sudah dalam keadaan meninggal dunia. Termasuk orang-orang yang mengetahui keberadaan korban sebelum kejadian tersebut. Karena kematian korban ketika ditemukan terdapat darah kering di bagian hidung dan lebam. Sehingga kematiannya dikatakan ada ketidakwajaran.
“Pemeriksaan para saksi untuk menggali daftar informasi, sehingga bisa didapatkan secara utuh suatu kebenaran (atas kematian bocah 8 tahun, Red),” ungkapnya. Menurut Arman, tidak menutup kemungkinan saksi yang diperiksa akan terus bertambah. Karena sampai saat ini penyebab kematian korban pun belum bisa dipastikan, lantaran masih menunggu hasil autopsi.
“Bisa nambah lagi, harapannya masyarakat bisa memberikan kesaksian. Terutama yang berada di sekitar yang mengetahui kejadian tersebut bisa memberikan kesaksian, sehingga bisa mempercepat dan mempermudah kerja kepolisian di dalam mengungkap suatu peristiwa tindak pidana tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, Kapolsek Sakra, IPTU Rahmadi mengatakan penyebab kematian bocah yang jenazahnya ditemukan di areal persawahan itu belum dapat dipastikan, meski diakui di sekujur tubuh korban ditemukan luka lebam. “Kita belum dapat pastikan apakah ini murni dari pembunuhan atau kah ada indikasi lain,” katanya. (dpi)