Mataram (Inside Lombok) – Tim Resmob Polres Lombok Timur (Lotim) mengamankan seorang pria berinisial D (42), Rabu (26/06/2019), yang menjadi tersangka kasus pencurian mobil yang kerap dilakukan di wilayah hukum Polres Lombok Timur dan Polres Lombok Tengah.
Kasat Reskrim Polres Lotim, AKP I Made Yogi Purusa Utama, menerangkan bahwa pelaku yang merupakan warga Dasan Sentalang, Desa Bilelando, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah telah berkali-kali melakukan aksinya dan memasarkan mobil curian tersebut ke daerah Dompu.
“Modus mereka yaitu menggunakan kunci T merusak pintu. Setelah pintu terbuka mereka menyambung kabel positif-negatif, (mobil) hidup kemudian dibawa lari,” ujar Yogi, Kamis (27/06/2019) saat memimpin gelar perkara di Polres Lombok Timur.
D sendiri mengaku melakukan aksinya pada malam hari bersama satu orang tersangka lainnya dengan inisial K yang saat ini masih diburu pihak kepolisian. Sasaran pelaku sendiri adalah mobil yang ditinggalkan parkir oleh pemiliknya.
“Dalam melancarkan aksinya kedua pelaku terlebih dahulu mencari pembeli atau penadah kemudian pelaku melakukan pencurian Mobil sesuai dengan jenis kendaraan pesanan penadah,” ujar Yogi.
Tidak tanggung-tanggung D dan K kerap menggasak mobil baik roda empat maupun roda enam. Diamankannya pelaku sendiri berawal ketika D melakukan aksinya di wilayah Polres Lotim hingga korban melapor ke pihak kepolisian. Berbekal informasi dari masyarakat, Tim Resmob segera menyanggongi pelaki di Jalan Raya Sengkerang Praya Timur untuk melakukan penangkapan.
Saat hendak diamankan, pelaku sempat melawan dengan berteriak memanggil massa dan berusaha melarikan diri sehingga diambil tindakan tegas dengan menembak kaki pelaku.
Yogi sendiri menerangkan bahwa pelaku merupakan residivis yang kerap melakukan akinya di Pulau Lombok dan terindikasi terlibat jaringan perdagangan kendaraan curian di NTB.
Sebagai brang bukti polisi telah menyita satu unit mobil bak terbuka dan satu mobil truck hasil pencurian di Lotim oleh tersangka D. Saat ini pelaku telah diamankan di Polres Lotim untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
