Lombok Barat (Inside Lombok) – Polsek Kediri meringkus pemuda asal Desa Rumak, Kecamatan Kediri yang seorang residivis pencurian dengan pemberatan (Curat) berinisial FS yang masih berusia 18 tahun. Karena membobol salah satu konter HP di kawasan pertokoan di Desa Rumak. Pada 4 Juni 2021 lalu, sekitar pukul 04.00 dini hari.
“Tersangka membuka rolling door di salah satu toko menggunakan anak kunci palsu dan memotong pengait gembok serta etalase menggunakan tang” Ungkap. Kapolsek Kediri, Iptu Heri Santoso, dalam jumpa pers yang dilakukan di Polsek Kediri, Kamis (17/06/2021).
Setelah berhasil membuka rolling door, tersangka pun mengambil satu unit HP dan uang tunai sebesar Rp 1,8 juta. Serta menggondol kotak amal yang juga ada di atas etalase di toko itu. Dengan isi uang tunai sekitar Rp 1 juta. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sebesar Rp 2,8 juta.
Laporan diterima kepolisian setelah korban pemilik konter ditelepon oleh karyawannya. Bahwa konter miliknya telah dibobol maling. Sehingga langsung melapor ke Polsek Kediri pada hari itu juga.
“Dari hasil penyelidikan tim Dukep Polsek Kediri, menemukan bahwa FS ini adalah seorang residivis yang sering melakukan tindak kriminal serupa di wilayah Kediri” bebernya.
Bahkan, polisi juga berhasil mengamankan satu unit kunci pintu yang telah diduplikat. Yang oleh tersangka dijadikan senjata untuk melancarkan aksinya. Selain itu, saat FS digeledah di rumah salah seorang rekannya pada 06 Juni lalu. Polisi juga menemukan satu bong beserta alat hisap sabu.
“Saat diamankan, FS sedang menonton TV di rumah temannya. Di sana kami juga amankan satu bong dan alat hisapnya, kebetulan yang bersangkutan ini juga pemakai (pecandu narkotika)” tutur Heri.
Saat diberi pertanyaan oleh wartawan, tersangka mengakui bahwa dirinya sudah melakukan pencurian sebanyak lima kali di wilayah Rumak. Dan hasil pencuriannya digunakan untuk membeli barang haram jenis sabu dan pakaian.
“Hasilnya (mencuri, red) dipakai untuk beli sabu dan baju” ujarnya pelan.
Dia pun mengaku kini sudah beristri dan memiliki anak. Saat melakukan aksi, FS menyebut dirinya melakukan itu hanya seorang diri.