Lombok Barat (Inside Lombok) – Keluhan soal keamanan dan kenyamanan wisatawan di objek vital pariwisata Lombok Barat (Lobar) menjadi atensi pemerintah daerah (pemda) dan pihak terkait. Pasalnya, selain soal kebersihan, ada juga laporan soal aksi catcalling, praktek premanisme, hingga mencekiknya biaya masuk di beberapa objek wisata di kabupaten tersebut.
Guna meminimalisir berbagai keluhan itu, Pemda Lobar bersama Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Polda NTB, Polres Lobar, serta Polres Mataram pun telah menggelar pertemuan membahas beberapa persoalan terkait hal itu.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Lobar, Agus Gunawan mengatakan melalui pertemuan tersebut diharapkan bisa meningkatkan kolaborasi antara pemda dengan kepolisian dalam menjaga kamtibmas, termasuk di daerah wisata di Lobar.
Terlebih dengan berkembangnya persoalan seperti aksi premanisme dan vandalisme, maraknya catcalling yang dilakukan kepada para tamu asing, biaya masuk di sejumlah tempat wisata, yang menyebabkan kurang nyamannya wisatawan.
Agus menyebut, dengan kolaborasi ini diharapkan pengamanan objek wisata di Lobar dapat berjalan dengan baik guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dan wisatawan. Termasuk dapat menekan angka kriminalitas sehingga situasi kamtibmas di wilayah Lobar akan tetap terjaga dan kondusif.
“Saya berharap obyek wisata di Lobar seperti Senggigi, Narmada, hingga Sekotong dalam hal gangguan ketertiban dan keamanan bisa kita minimalisir,” tegas Agus.
Sementara itu, Edi Prasetyo perwakilan Destination Management Organisation (DMO) Senggigi mengaku sangat mengapresiasi pertemuan tersebut. “Permasalahan yang terjadi kami coba sampaikan di forum dan syukurnya langsung mendapatkan tanggapan, seperti masalah kebisingan dari knalpot racing, tadi pihak Kapolsek Batulayar dan Satlantas Polres Lobar akan segera turun menyelesaikan,” ungkap dia.
Pihaknya berharap agar pariwisata di Lobar, termasuk juga Senggigi bisa maju. Disertai dengan keamanan, kenyamanan semua pihak, terutama wisatawan yang bisa sama-sama dijamin. (yud)