32.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaLombok BaratDampak Musim Kemarau, Kasus Kebakaran di Lobar Tercatat Meningkat

Dampak Musim Kemarau, Kasus Kebakaran di Lobar Tercatat Meningkat

Lombok Barat (Inside Lombok) – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lombok Barat (Lobar) mencatat terjadi peningkatan kasus kebakaran di sejumlah titik di wilayah kabupaten tersebut. Hal ini salah satunya dipengaruhi musim kemarau yang terjadi saat ini.

Kepala Dinas Damkar Lobar, Moh. Sahlan mengatakan dampak El Nino sangat jelas bisa memicu terjadinya kebakaran, terutama di periode Agustus dan September ini. Sejak dimulainya musim kemarau tahun ini, dalam rentang waktu tiga bulan terakhir (Juni-Agustus) sudah ada sekitar 17 kejadian kebakaran di Lobar.

Dirincikan, di Juni lalu ada tiga kejadian kebakaran, kemudian empat kejadian di Juli, lalu di Agustus ada tujuh kejadian kebakaran yang ditangani. Sedangkan sejak awal September hingga hari ini, sudah ada tiga laporan kejadian kebakaran yang diterima Dinas Damkar Lobar.

“Kebakaran ini, ada kebakaran lahan, kebakaran rumah, dan tabung gas,” ungkap Sahlan, yang dikonfirmasi Rabu (06/09/2023). Diakui, ada penambahan jumlah kasus kebakaran di 2023 ini jika dibandingkan dengan tahun lalu. Di mana sepanjang 2022 hanya ada 41 kasus kebakaran di Lobar. Sedangkan di 2023 sampai dengan September saat ini saja sudah ada 33 kasus kebakaran yang ditangani.

Guna mencegah agar tidak terjadi kebakaran, pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama yang ada di wilayah hutan, untuk jangan membakar lahan untuk tujuan bercocok tanam. “Karena membakar hutan itu biang keroknya kebakaran hutan yang merajalela,” jelas dia.

Suhu udara di Lobar yang cukup panas saat ini diakui meningkatkan potensi terjadinya kebakaran, khususnya lahan. Untuk itu masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah padat penduduk, diimbau tidak membakar sampah sembarangan. Begitu juga masyarakat yang memasak menggunakan kompor gas, diimbau tetap waspada dan tidak meninggal rumah jika sedang memasak.

“Pemicu kebakaran lainnya adalah instalasi listrik. Karena kebanyakan warga belum paham standar kabel, bagaimana memasang, menyambung kabel instalasi. Warga kebanyakan hanya memasang kabel tanpa mempertimbangkan risiko kebakaran,” bebernya.

Diakuinya, banyak masyarakat yang hanya memilih harga murah untuk instalasi listrik tanpa mempertimbangkan kualitas dari instalasi listrik tersebut. “Kami harap warga perhatikan kualitas instalasi listrik,” tutupnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer