Lombok Barat (Inside Lombok) – Tingkat okupansi hotel di kawasan wisata Senggigi rata-rata hampir penuh selama libur panjang Isra Miraj dan tahun baru Imlek 2025 ini. Ketua Senggigi Hotel Association (SHA), Ketut M Jaya Kusuma mengatakan bahwa rata-rata tingkat hunian hotel di kawasan Senggigi berada di angka 85 persen.
“Periode long weekend (tingkat hunian) 85 persen dan rata-rata bulan Januari 65 persen,” ujar Ketut, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (30/01/2025). Periode libur panjang ini diakuinya cukup membawa angin segar bagi dunia perhotelan di kawasan wisata unggulan Lobar tersebut. Terlebih setelah pandemi Covid-19.
Diakui, periode Januari 2025 ini hasil yang terbaik, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Tapi nanti kita lihat perkembangan bulan-bulan berikutnya,” terang dia.
Pria yang juga General Manager (GM) di Holiday Resort ini mengatakan, jika di sana tingkat hunian mencapai 96 persen saat libur panjang ini. Sedangkan rata-rata hunian untuk bulan Januari mencapai 70 persen. Angka ini pun disebutnya meningkat jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu. “Tahun lalu di bulan yang sama 58 persen. Jadi ada peningkatan cukup signifikan,” jelasnya.
Bahkan, tamu yang menginap di Holiday Resort diakuinya didominasi wisatawan dari luar negeri. “Kalau di Holiday Resort 75 persen tamu mancanegara,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Marcomm Manager Aruna Senggigi, Mayang Kristi juga mengatakan bahwa tingkat hunian di sana mencapai 90 persen. “Untuk hunian libur panjang di Aruna cukup bagus, okupansi rata-rata di 90 persen,” jelas Mayang.
Dengan persentase perbandingan wisatawan domestik dari Lombok dan luar daerah sama-sama 50 banding 50. Mereka disebutnya rata-rata menginap selama satu hingga dua malam. “Kalau tingkat hunian di Januari on hand di 62 persen,” pungkasnya.
Sementara itu, GM Merumatta Senggigi, Fahrurrazi mengakui tingkat okupansi salah satu hotel BUMN itu mencapai 80 persen. “Tamu yang menginap sekitar 70 persen lokal dan 30 persen dari luar daerah,” tandasnya. (yud)