28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok BaratLamban Lakukan Penanganan Pohon Berpotensi Tumbang, Kinerja DLH Lobar Dipertanyakan

Lamban Lakukan Penanganan Pohon Berpotensi Tumbang, Kinerja DLH Lobar Dipertanyakan

Lombok Barat (Inside Lombok) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lobar dinilai lamban dalam merespon laporan dari para kepala desa, salah satunya di wilayah Senggigi-Batulayar, terkait potensi pohon yang dikhawatirkan tumbang. Padahal banyaknya pohon yang berpotensi tumbang itu ditakutkan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keamanan warga setempat, maupun wisatawan yang berkunjung ke sana.

Ketua Sangkep Pengusungan Batulayar sekaligus Kades Senggigi, Mastur menyayangkan lambannya tindakan dari DLH Lobar itu. Terlebih setelah terjadi pohon tumbang dan menyebabkan ringseknya kendaraan dan adanya korban luka pada Jumat (05/01) siang kemarin.

“Sudah dari tanggal berapa itu kita bersurat untuk melakukan investigasi dan inventarisasi mana pohon-pohon yang rawan tumbang, tapi sampai sekarang hanya survei-survei saja, tapi tindakannya tidak ada,” ketus Mastur melalui sambungan telepon, Jumat (05/01/2024) sore.

Pihaknya pun menilai DLH Lobar tidak memprioritaskan kawasan Senggigi dan Batulayar dalam upaya antisipasi pohon tumbang yang dikhawatirkan memakan korban ini. “Saya mengecam keras kelalaiannya DLH Lobar yang tidak memprioritaskan Senggigi ini,” tegasnya.

Padahal, kata dia, pihaknya sudah bersurat ke DLH Lobar sejak pertengahan Desember 2023 lalu. Namun hingga kini terjadi pohon tumbang, pihak DLH tak kunjung melakukan penanganan sebagai respon atas surat tersebut. “Kalau memang dia (Kadis DLH Lobar) tidak mampu mengurus DLH, lebih baik dia mengundurkan diri sudah,” ketus Mastur.

Pihaknya pun mencatat ada ratusan pohon di ruas jalan mulai dari Meninting hingga Senggigi yang dinilai memerlukan pemeliharaan atau perampingan karena rawan tumbang. “Kalau yang rentan itu sekitar 200-an, malah banyak yang harus kita potong-potong (pemangkasan) juga itu,” tandasnya.

Selain dikhawatirkan tumbang, ranting pohon yang masuk ke jalan juga perlu pemangkasan agar tak mengganggu lalu lintas bus-bus pariwisata yang kini sudah mulai ramai mengunjungi kawasan wisata andalan Lobar tersebut. “Dia (bus pariwisata) masuk ke Senggigi, cuma dapat Rp1,5 juta sebagai ongkos. Tapi busnya rusak gara-gara ranting, itu juga perlu dipikirkan,” tutup Mastur. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer