27.2 C
Mataram
Minggu, 20 Juli 2025
BerandaLombok BaratSekitar 60 Ribu Siswa di Lobar Belum Tersentuh MBG

Sekitar 60 Ribu Siswa di Lobar Belum Tersentuh MBG

Lombok Barat (Inside Lombok) – Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Lombok Barat (Lobar) terus dievaluasi. Pasalnya hingga April lalu, masih ada puluhan ribu siswa yang dilaporkan belum tersentuh program tersebut.

“Program ini berjalan dengan segala kekurangannya. Sekolah memberikan laporan, kami teruskan ke Kodim sebagai mitra pelaksana daerah, dan dilakukan evaluasi terhadap masing-masing dapur atau SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi),” ujar Sekdis Dikbud Lobar, Arief Nuradhi Herutomo saat dimintai keterangan belum lama ini.

Diterangkan, program MBG di Lobar saat ini telah menjangkau setidaknya 18 Taman Kanak-Kanak (TK), 46 Sekolah Dasar (SD) dan 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Total siswa yang menerima manfaat MBG disebutnya mencapai 16.062 anak, terdiri dari 895 siswa TK, 9.870 murid SD, dan 5.297 siswa SMP.

Meski demikian, Arief mengakui masih ada ketimpangan dalam cakupan pelayanan. Karena dari total 10 kecamatan di Lobar, baru tujuh kecamatan yang terjangkau MBG. Antara lain Kecamatan Gerung, Kediri, Kuripan, Narmada, Lingsar, Lembar, dan Labuapi. Sedangkan sisanya masih belum terakomodir, lantaran keterbatasan jumlah dapur.

“Kalau kita lihat dari total siswa negeri dan swasta di Lombok Barat, masih ada lebih dari 60 ribu siswa yang belum terlayani program MBG. Kami berharap segera terbentuk SPPG baru untuk menjangkau wilayah yang belum terlayani,” ungkapnya.

Dia juga menyampaikan terkait tantangan yang dialami dalam proses pelaksanaan MBG ini yang tidak hanya soal cakupan, melainkan juga menyangkut penyediaan bahan pangan. Kemudian harga bahan baku yang cukup tinggi di pasaran, yang dinilainya menyebabkan tekanan terhadap kualitas menu makanan. “Namun berkat peran petugas gizi di tiap dapur, pemenuhan gizi tetap terjaga meskipun dengan menu yang sederhana,” terangnya.

Program MBG ini diakui Arief sebagai salah satu strategi Pemerintah dalam menekan angka stunting di kalangan pelajar. Dengan asupan gizi yang cukup sejak dini, pihaknya berharap risiko kekurangan gizi yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak bisa ditekan secara signifikan.

“Kami sangat berharap dukungan semua pihak agar cakupan MBG ini bisa diperluas. Bukan hanya untuk menunjang pendidikan, tapi juga bagian dari investasi kesehatan generasi masa depan Lombok Barat,” tandasnya. (yud)

- Advertisement -


Berita Populer