Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sejumlah massa dari Forum Persatuan Transportasi Bandara menggelar aksi demonstrasi di depan Bandara Internasional Lombok pada Senin, (21/7). Massa aksi kecewa dengan panitia Fornas VIII 2025 yang memutuskan secara sepihak soal transportasi yang akan digunakan saat pelaksanaan Fornas nanti.
Koordinator Aksi Lalu Toni mengatakan, pihaknya mengungkapkan kekecewaannya lantaran mereka tidak dilibatkan, peristiwa seperti ini bukan hanya terjadi kali ini saja, namun juga sering ditemukan ketika ada event-event besar yang ada di NTB. “Bukan kali ini saja, tapi sering kami di prank seperti ini, itu yang buat kami kecewa,” ujarnya,.
Keputusan, panitia Fornas memutuskan itu secara sepihak sehingga membuat para pengusaha transportasi kecewa, hal itu karena sebelumnya semua persyaratan yang diberikan sudah terpenuhi. “Syaratnya sudah kami penuhi seperti kondisi kendaraan dibawah lima tahun, dan itu sudah sekitar tiga bulan lalu kami penuhi,” tegasnya.
Ditegaskan, mendekati waktu pelaksanaan Event Fornas VIII 2025 seperti terjadi pemutusan secara sepihak oleh panitia dengan alasan nanti akan ada mobil listrik dan juga sumbangan transportasi lain oleh perusahaan besar seperti Bluebird.
“Informasi yang kami dapatkan, pak gubernur itu sudah akan membawa mobil listrik dari luar daerah sekitar 50-100 kendaraan, serta ada mobil lain yang dipinjamkan oleh perusahaan besar untuk mengantarkan para kontingen fornas nantinya,” katanya.
Toni mengibaratkan keputusan yang diambil oleh Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal secara tidak langsung membunuh usaha kecil, yang sehari-harinya bekerja disana untuk kebutuhan keluarganya. “Kenapa tidak pak gubernur itu, lebih memprioritaskan pengusaha lokal dulu baru mencari pengusaha transportasi di luar daerah, hal itu sama saja dengan membunuh kami,” tegasnya.
Dijelaskan, panitia meminta kepada para pengusaha transportasi yang tergabung dalam Forum Persatuan Transportasi Bandara untuk menyiapkan sekitar 100 kendaraan, akan tetapi sampai dengan waktu yang sudah ditentukan malah memutuskan secara sepihak, itu pun melalui whatsapp. “Pemutusan sepihak itu dilakukan melalui whatsapp tanpa bertemu langsung dengan perwakilan ketua-ketua,” cetusnya.
Pihaknya mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar apabila sampai dengan H-3 acara masih juga tidak ada kejelasan. “Kita nanti tidak bisa menjamin keamanan di Bandara kalau aksi lanjutan dilaksanakan, ” katanya.
Di satu sisi, masing-masing ketua juga sudah memberikan DO sebanyak 500 ribu kepada para anggota agar tidak mengambil job lain pada saat kegiatan itu berlangsung. “Kemudian dari mana kita akan kembalikan uang yang sudah kita berikan untuk anggota itu, tidak mungkin akan ditarik kembali kepada anggota,” ujarnya.
Senada, Ketua Koperasi Lombok Baru Lalu Basri, dimana sampai saat ini, panitia fornas masih belum memberikan kejelasan soal apakah akan dipakai nanti atau tidak. “Belum ada kejelasan, tapi informasi yang didapat akan di datangkan mobil dari luar daerah oleh gubernur,” tandasnya. (fhr)
