vLombok Tengah (Inside Lombok) – Kalangan dewan di DPRD Lombok Tengah (Loteng) meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Loteng berkoordinasi dengan Bulog, agar memaksimalkan penyerapan gabah petani. Termasuk agar hasil produksi gabah lokal tidak dijual langsung ke tengkulak untuk kemudian dikirim ke luar daerah.
“Gabah petani ini jangan sampai dijual ke luar daerah, kita meminta supaya Pemda berkoordinasi dengan Bulog,” ujar Anggota DPRD Loteng, Ahmad Supli, Senin (13/4). Dijelaskan, penyerapan gabah milik petani ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pangan di Loteng.
Berdasarkan hasil pantauan pihaknya, banyak petani di Loteng yang langsung menjual gabah mereka ke tengkulak pengepul untuk dikirim ke luar daerah. Menurutnya, perlu ada upaya stabilitas harga beras yang mengalami kenaikan saat ini, di mana salah satu penyebabya karena tidak adanya serapan gabah dari petani. “Kalau (gabah) ini bisa terserap dengan maksimal kan bisa berpengaruh terhadap stabilitas beras di pasaran,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Loteng, Muhammad Kamrin tidak membantah banyak dari para petani di Loteng yang langsung menjual gabah mereka ke pengepul maupun ke luar daerah. “Iya memang sebagian dari petani kita yang jual langsung ke pengepul, otomatis berdampak pada kekurangan stok gabah dan beras kita di daerah,” katanya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada para petani agar tidak menjual semua gabah mereka ke luar daerah agar pasokan beras di kabupaten lombok tengah tetap aman. (fhr)