Lombok Tengah (Inside Lombok) – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Ardhia Rinjani (Tiara) Lombok Tengah (Loteng) terus mengalami peningkatan jumlah pelanggan atau pengguna jasa air bersih. Hal itu membuktikan bahwa perusahaan kepercayaan publik terhadap pelayanan dirasa meningkat.
Direktur Utama Perumda Loteng Bambang Supratomo mengatakan, Perumda Loteng mampu menyabet Penghargaan BUMD Award Bintang 4 dan TOP Ceo BUMD tahun 2023 dari Majalah Top Business dan MSI atas kinerja dan tata kelola manajemen BUMD.
“Dari semua itu, apa yang kami lakukan. yang pertama kali adalah membenahi dari sini sumberdaya manusia,” kata Bambang, Rabu (8/5/2024) di Praya.
Menurutnya, dalam kerja tim terlebih dalam membangun sebuah perusahaan itu yang terpenting adalah mengembangkan sumber daya manusia sebagai salah satu upaya mengoptimalisasikan kompetensi pegawai sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kenapa ini penting. Karena yang paling utama kita bentuk adalah mental pegawai. Ini akan berdampak positif tidak hanya terhadap peningkatan kualitas kinerja tapi akan mendukung tingkat pelayanan,” tegasnya.
Selain itu, sejauh ini pihaknya telah berupaya terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sehingga keluhan masyarakat cepat ditangani dengan cara mencantumkan nomor aduan atau call center untuk pengaduan.
“Dalam setahun selama periode tahun 2023, kami telah menanggapi cepat dan menyelesaikan 1.030 pengaduan dari pelanggan,” katanya. Dikatakan, hingga dengan saat ini jumlah pelanggan di Perumda capai 52 ribu hal itu diklaim sebagai salah satu bentuk kepuasan dan kepercayaan publik terhadap pelayanan Perumda.
“Ini akan terus kami upayakan untuk memberikan pelayanan terbaik. Kami juga sangat terbuka menerima aduan dari masyarakat terkait soal pelayanan,” pungkasnya. Di sisi lain, sejak Perumda Tiara dipimpin Bambang sudah bisa memberikan kontribusi terhadap daerah melalui pendapatan asli daerah (PAD).
Selain itu, Bambang juga mampu membuat perusahaan ini dari kategori tidak sehat menjadi sehat dan masuk dalam kategori wajar tanpa pengecualian (WTP) berdasarkan audit dari kantor akuntansi publik. (fhr)
