Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sebagian wilayah Lombok Tengah (Loteng) mulai diguyur hujan di pertengahan November ini. Kendati, krisis air bersih masih dirasakan masyarakat akibat terdampak kemarau panjang tahun ini. Antara lain di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut.
Salah satu warga Desa Pengembur, Nurhayati menuturkan sejak beberapa bulan terakhir persediaan air di sumur milik warga sudah mulai menipis. Bahkan ada juga sumur warga yang sudah kering.
“Kalau untuk kebutuhan air minum kita beli air galon. Karena sumur sudah kering, ada memang warga yang punya sumur bor tapi tidak cukup semua,” ujarnya, Senin (13/11/2023).
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari warga juga mengaku masih sangat kesulitan sehingga membeli menggunakan tangki. “Ya kita beli air pakai tangki, karena memang musim kemarau ini sangat panjang ya,” ujarnya.
Warga lainnya, Amaq Niam menyebut kondisi kemarau panjang seperti sekarang ini sangat parah dibanding tahun-tahun sebelumnya, sehingga menyebabkan sumur warga mengering. “Seingat saya kekeringan seperti ini saat saya masih muda sekitar dua puluh tahun yang lalu, sekarang kita rasakan lagi kering seperti ini,” katanya.
Penyalur air bersih ke lokasi itu pun masih dibutuhkan masyarakat, terlebih dengan jumlah kepala keluarga yang cukup banyak. “Alhamdulillah ini ada yang bantu air bersih. Mudah-mudahan cukup untuk persediaan untuk minum,” tandasnya.
Meski hujan mulai turun di wilayah Loteng, Desa Pengembur diakui belum pernah merasakan hujan sekalipun sepanjan kemarau tahun ini. “Kalau di utara sering kita lihat hujan, kalau di sini belum pernah hujan,” tandasnya. (fhr)
