29 C
Mataram
Rabu, 15 Januari 2025
BerandaLombok TimurAntisipasi PMK, Pemda Lotim Siapkan Pencegahan Lewat Dana Tak Terduga

Antisipasi PMK, Pemda Lotim Siapkan Pencegahan Lewat Dana Tak Terduga

Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur (Lotim) berkomitmen mendukung langkah pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Mengingat terbatasnya anggaran yang tersedia, pemda memutuskan untuk memanfaatkan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sebagai salah satu opsi untuk mendukung penanggulangan penyakit tersebut.

Komitmen tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur (Lotim), Mohammad Juaini Taufik saat bertemu Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHP) Kementerian Pertanian, Makmun, di Rupatama 1, pada Jumat (10/1). Bupati menyampaikan pentingnya sektor peternakan bagi perekonomian daerah, mengingat kontribusi besar yang diberikan peternakan, khususnya sapi, terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).

Melihat populasi ternak yang mencapai 150 ribu ekor di Lotim, penanganan PMK menjadi isu krusial yang harus segera diatasi. “PMK sangat perlu diatasi, bahkan dulu alhamdulillah PMK ini berhasil kita atasi,” ungkapnya.

Direktur PPHP, Makmun memberikan apresiasi atas langkah cepat yang diambil oleh Pemda Lombok Timur terutama dalam hal pemanfaatan dana BTT, mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia dari Kementerian. Ia juga mengungkapkan beberapa daerah lainnya memanfaatkan dana desa untuk penanganan serupa.

- Advertisement -

Makmun menambahkan bahwa PMK sangat cepat menyebar, sehingga penanganan yang sigap dan tepat sangat diperlukan. Meskipun memerlukan waktu lebih lama untuk benar-benar bebas dari PMK, ia optimis dengan kinerja yang telah terbukti pada penanganan PMK tahun 2022, NTB dapat lebih cepat mengatasi penyebaran penyakit ini.

“Para dokter hewan dan paramedik turun melakukan edukasi para peternak untuk secara rutin melakukan vaksinasi pada ternak mereka, setidaknya setiap enam bulan sekali, guna mencegah penyebaran PMK lebih lanjut,” pesannya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, Masyhur, melaporkan bahwa pihaknya telah mengambil berbagai langkah pencegahan. Di antaranya, pengawasan ketat terhadap ternak di setiap desa, memberikan edukasi kepada peternak mengenai PMK, pengobatan terhadap ternak yang terinfeksi, serta penyemprotan disinfektan di kandang-kandang ternak dan pemberian vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh ternak. “Dengan langkah-langkah ini, kita berharap dapat menekan penyebaran PMK dan melindungi sektor peternakan yang sangat vital bagi perekonomian daerah,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer