Lombok Timur (Inside Lombok) – Citra kawasan wisata Pantai Labuhan Haji kembali tercoreng. Bukan hanya masalah sampah, kini lapak-lapak liar di sepanjang bibir pantai itu disorot karena diduga sering dijadikan tempat mesum akibat desainnya yang tertutup dan tersembunyi.
Camat Labuhan Haji, Baiq Lian Krisna Yutarti menegaskan akan melakukan penertiban ulang pekan depan. Ia mengaku lelah menghadapi ulah para pedagang yang kerap membangun kembali lapak-lapak tersebut meski telah dibongkar berulang kali.
“Kita sudah bongkar berkali-kali, tetap dibangun lagi. Capek juga menghadapinya,” ujar Baiq Lian, Kamis (15/5/2025). Menurutnya, jika para pedagang masih tidak mengindahkan teguran, pembongkaran paksa akan menjadi langkah terakhir. “Minggu ini kami akan cek lagi. Kalau masih tetap dibiarkan, kami sendiri yang akan membongkar,” tegasnya.
Ia menambahkan, ke depan pihak kecamatan tidak akan bergerak sendiri. Penertiban lanjutan akan dilakukan bersama instansi terkait di tingkat kabupaten untuk memberikan efek jera. “Kami akan libatkan pemerintah kabupaten agar lebih tegas dan berdampak,” ujarnya.
Meski kesal, Baiq Lian tetap mengingatkan bahwa penertiban ini bukan semata-mata untuk menggusur. Ia mengaku memahami bahwa para pelapak hanya ingin mencari nafkah, namun tetap harus mematuhi aturan. “Kami beri mereka kesempatan untuk memperbaiki. Silakan berjualan, tapi jangan tertutup, dan harus punya izin,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa saat ini proses perizinan sudah bisa dilakukan lebih mudah melalui sistem OSS (Online Single Submission), dan seluruh pelaku usaha diimbau segera melengkapinya. “Semua usaha, termasuk yang di pinggir pantai, wajib punya izin. Ini demi ketertiban bersama,” pungkasnya. (den)
