25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok TimurHarga Beras Makin Melejit, Warga Dibuat Menjerit

Harga Beras Makin Melejit, Warga Dibuat Menjerit

Lombok Timur (Inside Lombok) – Harga beras di pasaran yang menyentuh Rp17 ribu per kilogram (kg) saat ini membuat masyarakat mengeluh. Pasalnya, di tengah harga beras yang kian melambung tinggi itu, ada momen Ramadan yang biasanya diikuti dengan peningkatan kebutuhan masyarakat untuk kebutuhan pokok.

Salah seorang warga, Hapni mengaku sangat kewalahan dengan harga beras yang semakin naik. Kondisi ini bahkan diakui turut berdampak terhadap kebutuhan ekonomi yang lain. Di mana ia biasanya dalam sebulan mampu membeli beras seharga Rp250-300 ribu untuk per 25 kg, saat ini pengeluarannya meningkat menjadi Rp400 ribu untuk kebutuhan yang sama.

“Sekarang harganya jauh meningkat,” ungkapnya, Jumat (24/02/2024). Diceritakan Hapni, harga beli beras di pasaran saat ini bisa mencapai Rp17-20 ribu per kg. Hal itu membuat masyarakat mengeluh dan terancam tidak dapat memenuhi kebutuhan yang lain, lantaran harus terlebih dahulu memikirkan isi perut.

Senada, warga lainnya, Fatimah mengaku di samping harga beras yang mahal, kelangkaan beras di tingkat produsen atau tempat penggilingan juga mengkhawatirkan. Setiap kali mencari beras ia memang selalu ke tempat penggilingan karena harganya sedikit di bawah harga pasaran. Namun sekarang beras di penggilingan juga sulit didapat.

“Saya biasanya membeli di penggilingan, tapi sekarang rata-rata stok mereka menipis dan terpaksa harus membeli ke pasar yang harganya lebih tinggi. Terlebih lagi kita harus mengeluarkan dana lebih untuk bensin biar bisa ke pasar,” tuturnya.

Sementara itu, Plt Kepala Pasar Masbagik, Galih mengatakan harga beras sesuai data bapokting di pasar tersebut ada di kisaran Rp16-17 ribu untuk beras super, Rp15-16 ribu beras medium.

Dijelaskan Galih, berdasarkan pengakuan pedagang kenaikan harga beras disebabkan belum masuknya waktu panen raya di kalangan para petani. Di samping itu pihaknya selaku pengelola pasar terus turun untuk mengedukasi pedagang untuk menjual barang sesuai harga yang wajar.

“Kita terus berkeliling pasar untuk mengedukasi pedagang agar tidak menjual beras terlalu tinggi,” ungkapnya.

Dalam menekan harga beras, Galih mengatakan Pemda Lotim melalui Dinas Perdagangan sudah mulai melaksanakan operasi pasar sejak 20 Februari kemarin sedangkan Masbagik Baru mendapatkan jadwal pada tanggal 6 Maret 2024. “Untuk bahan kebutuhan pokok lainnya kenaikannya masih di batas wajar,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer