Lombok Timur (Inside Lombok) – Tingkat keaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) saat ini masih sekitar 70 persen, lantaran masih ada peserta mandiri yang menunggak. Bahkan angka tunggakannya menyentuh angka Rp37 miliar, tertinggi di wilayah Bali Nusra.
Kepala BPJS Cabang Selong, Elly Widiani mengatakan untuk di Lotim tingkat kepesertaan mencapai 98.86 persen. Namun tingkat keaktifan kepesertaannya sendiri berada pada angka 74.72 persen. Ini menjadi tantangan utama untuk memastikan seluruh segmen dapat bergerak agar tingkat kepesertaan diiringi dengan tingkat keaktifannya.
“Jadi kita memastikan seluruh segmen bergerak untuk mengaktifkan kepesertaannya, terutama yang berada pada segmen PBPU mandiri atau yang mendaftar secara perorangan,” ungkapnya, Selasa (05/11/2024).
Dijelaskan Elly, saat ini sekitar 76 persen atau sebanyak 53 ribu lebih peserta dari seluruh peserta yang mendaftar secara mandiri dalam kondisi tidak aktif lantaran masih memiliki tunggakan. Hal itu menjadi tantangannya untuk bagaimana menyampaikan informasi secara masif kepada para peserta yang menunggak untuk menyelesaikan tunggakannya.
“Saat ini bagaimana mendorong peserta ini untuk mengaktifkan kepesertaannya dengan membayar iuran atau mencicil tunggakannya melalui program yang telah kita buat untuk memudahkan masyarakat,” katanya.
Peserta atau masyarakat yang memiliki jumlah tunggakan yang cukup banyak yakni dari 4 – 24 bulan, dapat memanfaatkan program mencicil agar dapat menyelesaikan kewajibannya dalam pembayaran. Hal itu juga dapat mempercepat pengaktifan kepesertaan BPJS-nya dan dapat digunakan dalam kondisi darurat maupun untuk berobat ke fasilitas kesehatan.
“Semakin cepat bisa aktif, jadi jika perlu layanan bisa langsung digunakan. Jadi kalau posisinya tidak aktif, kemudian sakit, maka harus melunasi tunggakan terlebih dahulu. Jadi itu juga nanti tentu ada denda layanan, jadi harapan kita masyarakat dapat segera menyelesaikan tunggakannya,” tuturnya.
Elly merincikan bahwa jumlah kepesertaan BPJS yang memiliki tunggakan yakni segmen mandiri sebanyak 53.902 jiwa, di mana untuk BPJS kelas 3 sendiri sebanyak 44 ribuan jiwa, sisanya yakni tunggakan kelas 1 dan 2. Jadi jumlah total tunggakan kepesertaan di Lotim yakni Rp37 Miliar.
“Jadi ini memang jadi PR dan catatan kita di Lotim. Jadi ini yang harus kita informasikan ke masyarakat terkait keaktifan BPJS-nya lantaran ada tunggakan melalui Mobile JKN,” pungkasnya. (den)