Lombok Timur (Inside Lombok) – Kekeringan di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) semakin parah. Sebagian besar desa di kabupaten itu terdampak kemarau, sehingga Pemda Lotim menaikkan status dari siaga menjadi tanggap darurat kekeringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, L. Mulyadi mengaku kenaikan status kekeringan dari siaga menjadi tanggap darurat itu sudah ditetapkan sejak 5 September 2023 lalu, setelah melakukan rapat koordinasi antara Pemkab Lotim dan pihak terkait.
Kenaikan status itu membuat penyaluran air bersih ke wilayah terdampak akan dilakukan secara serentak pada Rabu (13/9) dengan armada yang telah disiapkan BPBD, berkolaborasi dengan OPD terkait. “Untuk penyaluran secara serentak kita mulai besok dengan menyiapkan 14 armada dari BPBD dan OPD terkait, serta kecamatan,” jelasnya, Selasa (12/09/2023).
Adapun masa tanggap darurat belum dapat dipastikan kapan akan ditarik, mengingat harus terlebih dahulu melihat kondisi dan situasi cuaca di musim kemarau. Namun diperkirakan akan berlangsung sampai November mendatang.
“Kita perkirakan sampai bulan November. Bisa berhenti lebih cepat, tapi bisa lebih panjang juga, semua tergantung kondisi,” pungkasnya. (den)