27.5 C
Mataram
Selasa, 30 Desember 2025
BerandaLombok TimurLotim Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Petani Tetap Khawatirkan Masalah Harga

Lotim Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Petani Tetap Khawatirkan Masalah Harga

Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah Lombok Timur (Lotim) melalui Dinas Pertanian setempat mendapatkan tambahan kuota pupuk bersubsidi denga jumlah cukup tinggi. Namun lagi-lagi masalah harga menjadi kekhawatiran para petani.

Penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk Lotim saat ini hampir menyentuh angka 80-90 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu. Meskipun begitu, para petani merasa pesimis terkait persoalan harga, karena mereka melakukan penebusan dengan harga yang lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Padahal setiap petani sudah tercantum namanya dalam RDKK intuk mendapatkan jatah pupuk dan tentunya ditebus sesuai HET.

Seperti salah seorang petani, Zainudin mengatakan bahwa pada musik tanam ia biasanya menebus pupuk bersubsidi pada pengecer seharga Rp4-5 ribu per kilogramnya padahal HET Urea hanya Rp2.250 ribu per kilogram (kg).

“Musim tanam kedua kita dapati harga lebih mahal lagi yang mencapai Rp6 ribu perkilogramnya, hampir 3 kali lipat kenaikannya. Itu biasanya naik ketika musik tanam,” terangnya, Selasa (14/05/2024).

Sementara itu, Rohadi petani asal Desa Presak mengungkapkan bahwa tingginya harga pupuk bersubsidi yang tidak sesuai dengan HET tersebut lantaran pengawasan pendistribusian yang tidak maksimal. Bahkan ia menekankan agar menindak para pengecer yang menjual tidak sesuai HET agar dicabut izinnya. “Perlunya pengawasan serius dalam hal pupuk ini, nyatanya di pengecer kita dapatkan harga yang jauh lebih tinggi,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Lotim, Sahri menegaskan bahwa pihaknya terus mengawasi semua pendistribusian pupuk mulai dari PI ke distributor, maupun distributor ke pengencer dan pengecer ke petani, sehingga ia memastikan tidak akan ada kenaikan harga. “Kita akan awasi setiap pendistribusiannya sampai ke petani, sehingga tidak ada mark up harga,” tegas Sahri. (den)

- Advertisement -

Berita Populer