25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok TimurLotim Terus Bergerak Tangani Stunting Lewat Program “Dashat Kampung KB”

Lotim Terus Bergerak Tangani Stunting Lewat Program “Dashat Kampung KB”

Lombok Timur (Inside Lombok) – Gerakan tuntaskan kasus stunting di Lombok Timur (Lotim) terus digencarkan dengan berbagai cara, seperti halnya penyelenggaraan Dapur Sehat Stunting (Dashat) oleh Dinas Pemberdayaan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).

Pemaksimalan pengelolaan Dashat tersebut terus disosialisasikan dengan langkah pelatihan terhadap para kepala desa, tim penggerak PKK, pengelola Dashat, POKJA Kampung KB, hingga petugas gizi puskesmas.

Kepala P3AKB Lotim, Ahmat mengatakan dalam menurunkan stunting terlebih dahulu yang sangat penting yakni memperhatikan dan melakukan penanganan sejak dini, mulai dari pra nikah atau kepada calon pengantin (catin) dengan harus terlebih dahulu memiliki sertifikat elsimil. “Memiliki sertifikat elsimil bagi catin artinya pasangan tersebut sudah siap hamil dan dalam keadaan sehat, serta tentunya cukup umur,” katanya, Senin (27/05/2024).

Tak hanya diperhatikan saat catin, melainkan pasangan tersebut juga akan diperhatikan pada saat ia beranjak menuju kehamilan hingga melakukan proses persalinan. Juga memberikan edukasi makanan sehat melalui Dashat bagi anggota keluarganya.

Sementara itu, Wahyuni Kunayati selaku Kasi Gizi Dinas Kesehatan Lotim menerangkan saat masa kehamilan calon ibu harus mempunyai status gizi yang baik serta mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam dengan memperhatikan kandungan gizinya dalam jumlah yang banyak. “Ibu hamil harus memiliki gizi seimbang dan mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam, baik proporsinya maupun jumlahnya,” ujarnya.

Dikatakannya, di Indonesia sendiri masih banyak para calon ibu maupun yang sudah menjadi ibu memiliki gizi yang tidak seimbang dan malah terbilang masih kurang. Seperti misalnya kondisi tubuh yang terlampau kurus atau menderita anemia.

“Kurus dan anemia yang ada pada para ibu itu disebabkan lantaran asupan makanannya pada saat kehamilan tidak mencukupi untuk kebutuhan dirinya sendiri bahkan bayinya,” jelasnya.

Bahkan, lanjutnya, kondisi kesehatan para ibu saat proses kehamilan memiliki beban kerja yang cukup berat. Baik itu dalam hal urusan rumah tangga maupun pekerjaannya dibandingkan saat ia belum hamil.

Hal itu berakibat pada kondisi bayi yang ada dalam kandungan kurang mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan dan mengganggu perkembangan bahkan pertumbuhannya. “Gizi seimbang sangat dibutuhkan dan paling efektif tercukupi pada saat proses kehamilan, melahirkan dan bahkan menyusui,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer