Lombok Timur (Inside Lombok) – Petani tembakau merupakan garda terdepan dari melimpahnya pajak cukai, sehingga Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kecipratan untung yang besar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Sayangnya para petani sampai saat ini tidak dapat merasakan manfaat dari dana tersebut.
Salah seorang petani tembakau, Irwan Jauhari mengatakan pemerintah mendapatkan hasil yang sangat lumayan dari DBHCHT. Namun saat ini dana tersebut diprioritaskan untuk pembangunan fasilitas umum seperti rumah sakit, jalan, dan sebagainya.
“Pemerintah melalui dana DBHCHT yang jumlahnya ratusan miliar, jangan hanya dana itu digunakan untuk bangun rumah sakit, bangun jalan, sementara petani yang mendapat musibah seperti ini dibiarkan,” ucapnya pada Inside Lombok, Jumat (7/7).
Irwan menegaskan para petani tembakau itu tidak butuh dana setelah panen, melainkan pemerintah harus siap memberikan solusi atau manfaat ketika mereka terkena musibah seperti saat ini.
“Dana sebesar itu dari DBHCHT belum pernah dirasakan oleh petani, padahal melalui tembakau merekam mampu mendapatkan dana itu,” terangnya. Menurut Irwan, suntikan dana yang diberikan pemerintah ke petani terbilang sangat kecill, karena DBHCHT digunakan untuk keperluan yang lain.
Ironisnya, infrastruktur yang menjamin keselamatan tanaman tembakau tak pernah digubris. “Petani diberikan memang ya, tapi jumlahnya hanya berapa? Sebagian besar dana itu untuk pembangunan yang lain,” tuturnya.
Para petani berharap pada kondisi saat ini berupa tanaman tembakau mereka rusak akibat hujan, pemerintah harus hadir dan berikan obat-obatan serta pupuk urea bersubsidi. (den)