Lombok Timur (Inside Lombok) – Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) gandeng Dinas Kesehatan Lombok Timur Launching project penulisan buku profil 35 Puskesmas Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, berlangsung di balai wartawan (BW) Selong.
Ketua FJLT Rusliadi, menyampaikan bahwa launching tersebut bertujuan untuk mendapatkan arahan dari penulisan buku di puskesmas terkait dengan keunikan dan penanganan kesehatan di masing-masing puskesmas itu, dan serta akan dimulai bulan Juni 2023.
“Kita akan mulai penulisan pada tanggal 4 Juni 2023, ini merupakan kerjasama FJLT dengan Dinas Kesehatan Lombok Timur,”katanya, Rabu (31/05/2023).
Ia menjelaskan bahwa buku tersebut akan menjadi kado spesial di hari kesehatan bagi Lombok Timur. Nantinya wartawan yang bertugas menulis akan dibekali dengan surat tugas untuk memudahkan dalam mengakses dan memperoleh data dalam penulisan.
“Wartawan yang melakukan penulisan di Puskesmas disamping sudah mempunyai ID Card dari media masing-masing, juga dibekali dengan Surat Tugas dari FJLT,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, Pathurahman menyampaikan bahwa dirinya juga kerap melakukan kegiatan menulis accestory di dunia kesehatan, diakuinya bahwa hal itu memiliki manfaat bagi pertumbuhan pada dunia kesehatan dan masyarakat.
Pathurahman mengungkapkan bahwa banyak ide di puskesmas tersebut yang belum diketahui tetapi sangat bagus untuk dikembangkan. Kegiatan ini pun disambut baik demi peningkatan kualitas kesehatan di Lombok Timur.
“Kami dari Dinas Kesehatan menyambut baik kegiatan positif ini. Insyaallah, dengan kegiatan ini akan melahirkan temuan baru yang sangat bermanfaat,” Katanya.
Lebih jauh dikatakan, ia berharap bahwa dari karya yang dihasilkan nanti akan dapat menghasilkan sesuatu yang berharga dan dapat diekspos ke luar dan menjadi hal menarik untuk dikembangkan.
“Disalahkan menulis plus minusnya di Puskesmas tersebut untuk menjadi masukan dan dikembangkan,” ucapnya.
Melalui buku itu nantinya, Pathurrahman menuturkan untuk mencari mutiara yang terpendam yang mungkin kiranya dapat diekspos dan bermanfaat, karena budaya di Lombok itu malu mengekspos hal baik, padahal itu sangat bermanfaat. (den)