26.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaLombok TimurPuluhan Demonstran Ricuh dengan Polisi Saat Aksi di Kantor Desa Aikmel

Puluhan Demonstran Ricuh dengan Polisi Saat Aksi di Kantor Desa Aikmel

Lombok Timur (Inside Lombok) – Aksi demonstrasi di depan Kantor Desa Aikmel berakhir ricuh. Kericuhan terjadi antara puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pemerhati Desa Aikmel (AMPALA) dengan aparat kepolisian.

Sebelumnya, massa aksi menuntut transparansi penggunaan dana desa oleh Kepala Desa Aikmel yang saat ini dirasa banyak dipermainkan, serta menuntut keadilan yang dinilai hanya menguntungkan pemilihnya.

“Kita datang kesini untuk mengecek bagaimana pengelolaan desa, serta mencari keadilan yang sampai saat ini belum kita rasakan lantaran hanya mementingkan pemilihnya saja,” ucap Kordum Aksi, Burham dalam orasinya, Rabu (24/05/2023).

Aksi massa sendiri telah dilakukan beberapa kali, termasuk yang dihadiri sekitar 70 orang demonstrasi pada Rabu siang. Di mana sebelumnya aksi serupa juga sudah pernah dilakukan.

- Advertisement -

Massa meminta Kepala Desa Aikmel untuk keluar dan memberikan penjelasan terhadap semua tuntutan. Namun pihak desa tidak kunjung memberi respon.

“Masa meminta Kepala Desa untuk keluar memberikan penjelasan. Namun itu tidak berani dilakukan, sehingga diminta perwakilan massa. Namun ditolak sehingga memicu keributan,” ucap Kapolsek Aikmel, AKP I Made Sutama kepada Inside Lombok.

Lantaran tak ada respon, aksi yang semula berjalan lancar berubah menjadi anarkis dengan pelemparan batu yang mengarah ke Kantor Desa Aikmel. Akibatnya kaca dan beberapa fasilitas rusak. “Kericuhan dimulai lantaran adanya lemparan yang mengarah ke kantor desa yang membuat kaca pecah,” tuturnya.

Pihak kepolisian yang mencoba melerai massa aksi untuk tidak beringas malah menjadi incaran, sehingga adu dorong dan kericuhan tak terelakkan dan membuat massa semakin mengganas. “Kita dari pihak kepolisian hanya mencoba melerai dan menenangkan massa. Namun kondisi yang semakin memanas, terpaksa ada kejadian saling dorong,” jelasnya.

Beruntung tidak ada korban dalam kericuhan tersebut, hanya beberapa fasilitas desa yang mengalami kerusakan. Akhirnya massa bisa dibubarkan oleh pihak kepolisian dengan menembakkan gas air mata. (den)

- Advertisement -

Berita Populer