29.5 C
Mataram
Selasa, 15 Oktober 2024
BerandaLombok TimurSembalun Dikritik Karena Kotor, BPPD Lotim: Memang Belum Maksimal

Sembalun Dikritik Karena Kotor, BPPD Lotim: Memang Belum Maksimal

Lombok Timur, (Inside Lombok) – Belum lama ini media sosial dihebohkan video viral yang menceritakan kondisi tumpukan sampah di area wisata Sembalun, Lombok Timur (Lotim). Video berdurasi 21 detik tersebut diunggah oleh akun Wisata Sembalun pada kanal TikTok, memperlihatkan seorang wisatawan yang meskipun memuji keindahan alam Sembalun, juga tak segan-segan mengkritik kondisi kebersihannya.

Kontras antara keindahan alam dan kondisi sampah di kawasan wisata itu memicu reaksi luas di kalangan netizen. Banyak yang pro dan banyak yang kontra, bahkan pada kolom komentar banyak yang membenarkan hal itu dan meminta yang lainnya tak anti dengan kritikan, melainkan bisa menjadi motivasi dan evaluasi untuk berbenah menjadi lebih baik.

Beberapa netizen mengungkapkan keprihatinan mereka terkait kondisi ini, sementara yang lain menegaskan kecintaan mereka pada alam Sembalun. Respon publik yang cukup besar ini akhirnya mendorong pihak terkait untuk segera mencari solusi untuk menyelesaikan masalah kebersihan di kawasan wisata tersebut.

Menanggapi hal itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lotim, Yogi menyatakan persoalan sampah bukan hanya tantangan lokal, melainkan juga fenomena global yang dihadapi banyak tempat wisata. Terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. “Kita perlu memperkuat sistem yang ada agar masalah ini dapat ditangani dengan lebih baik,” ujarnya, Senin (14/10).

- Advertisement -

Menurutnya, kawasan wisata membutuhkan sistem pengelolaan sampah yang jauh lebih baik dibandingkan wilayah non-wisata. Ia juga menyoroti pentingnya kebijakan pengelolaan sampah di tingkat desa yang harus diperketat agar masalah ini dapat diatasi. Inisiatif ini diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.

Meskipun BPPD Lotim telah melakukan koordinasi dan audiensi dengan beberapa desa, Yogi mengakui implementasi kebijakan masih belum berjalan optimal. Keterbatasan sumber daya dan kurangnya koordinasi antar pihak sering menjadi hambatan dalam pengelolaan sampah di daerah wisata. “Pengelolaan sampah di Sembalun memang belum maksimal. Namun, ini adalah tantangan yang harus kita tangani bersama-sama,” tambahnya.

Selain itu, Yogi juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pengunjung, untuk ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan di kawasan wisata. Kesadaran kolektif dan partisipasi semua pihak, menurutnya, menjadi faktor penting untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan. “BPPD tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan dari masyarakat dan pemerintah desa untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman bagi semua,” harap Yogi.

Dengan komitmen untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah, BPPD berharap Sembalun bisa kembali menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kebersihan lingkungan. Harapannya, langkah-langkah ini dapat memulihkan citra Sembalun di mata para wisatawan dan menarik lebih banyak pengunjung.

“Mari kita sama-sama menjaga Sembalun agar tetap menjadi tempat yang bersih dan indah untuk dikunjungi oleh siapa saja,” tutup Yogi.

Melalui perhatian yang lebih serius terhadap masalah ini, diharapkan Sembalun mampu memperbaiki citranya sebagai destinasi yang tak hanya memukau dengan pemandangan alam, tetapi juga terjaga kebersihannya. Kolaborasi dan dukungan dari semua pihak akan menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih di kawasan wisata ini. (den)

- Advertisement -

Berita Populer