27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok UtaraPermintaan Hewan Kurban di KLU Meningkat, Tapi Harga Jual Malah Turun

Permintaan Hewan Kurban di KLU Meningkat, Tapi Harga Jual Malah Turun

Lombok Utara (Inside Lombok) – Jelang Iduladha atau Hari Raya Kurban permintaan akan hewan kurban di wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU) mulai meningkat. Kendati, harga jual justru menurun dari sebelumnya.

Salah satunya seperti penjual kambing kurban di Tanjung, Rajid menyebutkan untuk tahun ini harga tertinggi di angka Rp4 juta dari sebelumnya Rp6 juta. Harganya turun berkisaran Rp 1,5-2 juta per ekornya.

Penurunan harga ini disebutnya karena pasokan kambing yang tersedia banyak dari Lombok Tengah yang rata-rata relatif murah harganya. Ada juga kambing dari Sumbawa dan Bima yang masuk KLU, ditambah dengan saingannya banyak.

“Alhamdulillah sudah 50 yang keluar dan yang sekarang ada stok baru.Cuma harga jualnya tidak sama seperti dulu. Jadi keuntungannya Rp50-100 ribu itu kita ambil,” ujar Rajid saat ditemui, Kamis (6/6).

Jika dibandingkan penjualan hewan kurban dengan tahun lalu hanya 70 ekor laku, di akui memang sedikit menurun. Lain halnya 3 tahun lalu bisa laku terjual 150-200 ekor, karena permintaannya tidak hanya dari masyarakat yang berkurban maupun aqiqah saja. Tetapi ada juga permintaan dari Yayasan, tahun ini sudah mulai membaik meningkat penjualan.

“Ada yayasan bisa 200 ekor. Saya juga nyari seller, kemarin itu sudah 3 kali kirim keluar KLU. Gunungsari 19 ekor dan Medana 13 ekor, alhamdulillah sudah banyak permintaan,” ungkapnya.

Untuk harganya sendiri, berkisaran diangka Rp1,5 juta sampai Rp 4 juta per ekornya. Sedangkan harga Rp1,5-2 juta, tentunya sudah menyesuaikan dengan standar untuk hewan qurban dan aqiqah jika ada yang mau membeli. Bahkan kurban yang dijual itu dipastikan harus sehat dan layak untuk disembelih, jika ada yang sakit pembeli dapat menggantinya sesuai harga dibeli.

“Kita sudah lebih awal, ramai tahun ini (permintaan,red) cuma harga itu saja (belum sesuai,red). Misalnya uang hanya Rp1,5 juta atau Rp 2 juta, itu mereka tanya bisa dapat apa. Jadi tawar menawarnya jarang. Beda tahun lalu, ada tawar menawar,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Lombok Utara, Tresnahadi mengatakan saat ini pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban. Baik itu sapi maupun kambing yang dijual oleh peternak. Proses pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh untuk menjamin kelayakan dan keamanan daging yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Baik sebelum maupun sesudah pemotongan hewan.

“Langkah ini diambil untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa hewan kurban yang mereka beli telah melalui proses pemeriksaan kesehatan yang ketat,” ujarnya.

Dengan populasi sapi mencapai lebih dari 90 ribu ekor dan kambing di atas 20 ribu ekor di Lombok Utara. Saat ini jumlah hewan kurban yang tersedia akan mencukupi kebutuhan masyarakat selama perayaan Idul Adha. Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Adha dengan tenang, mengetahui bahwa hewan kurban mereka telah diperiksa dan dinyatakan sehat oleh pihak berwenang.

“Pemerintah Daerah Lombok Utara melalui kami (DKP3, Red) berkomitmen untuk terus menjaga standar kesehatan hewan kurban demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer