Lombok Utara (Inside Lombok) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk di beberapa wilayah NTB, salah satunya di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai petir dan angin kencang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU menyiapkan mitigasi bencana alam yang sewaktu-waktu akan terjadi. Sekretaris BPBD KLU, I Nyoman Juliada mengungkapkan pihaknya terus meningkatkan upaya mitigasi bencana di wilayah-wilayah rawan, khususnya di Kecamatan Pemenang.
Dalam peringatan dini yang disampaikan BMKG, potensi bencana yang dapat mengancam masyarakat akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung hingga Maret 2025. Salah satu ancaman utama yang perlu diwaspadai adalah banjir rob, yang sering terjadi di kawasan Teluk Nare dan Muara Putat di Pemenang.
“Banjir rob sering melanda Pemenang, terutama di daerah yang berada di dekat muara dan teluk. Kami sudah menginstruksikan masyarakat untuk tetap waspada, terutama dengan cuaca yang tidak menentu ini. Kita harus tetap menjaga kesiapsiagaan,” ujarnya, Kamis (30/1).
Selain banjir rob, wilayah Pemenang juga menghadapi masalah terkait intensitas hujan yang tinggi, sehingga bisa saja menyebabkan banjir. Termasuk di wilayah kecamatan Tanjung di Desa Tegalmaja sering terkena banjir. Karena drainase yang kurang kuat menyebabkan amblasnya tanah, membuat banjir lebih sering terjadi. “Kami terus melakukan upaya perbaikan dengan teman-teman TSBD (Tim Penilai Desa Tangguh Bencana) di desa,” ucapnya.
Kemudian wilayah Gangga dan Bayan, bencana yang lebih sering terjadi adalah banjir bandang. Sementara di daerah timur, seperti Pusuk, potensi longsor menjadi ancaman utama. Sebagai upaya antisipasi, BPBD KLU telah menyiapkan berbagai logistik untuk bantuan darurat, seperti air bersih, mie instan, selimut, family cap, dan berbagai perlengkapan lainnya.
“Kita sudah menyiapkan semua logistik yang dibutuhkan dan sudah disimpan di gudang logistik kami. Jadi, jika terjadi bencana, kami siap memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak,” ungkapnya.
Disisi lain, BPBD KLU juga telah melakukan mitigasi bencana dengan dua pendekatan utama, yaitu mitigasi struktural dan nonstruktural. Dimana mitigasi struktural, seperti perbaikan drainase, karena hal tersebut perlu dilakukan. Namun untuk mitigasi non-struktural, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kesiapsiagaan, serta menyediakan sarana komunikasi dan informasi yang baik agar masyarakat bisa cepat tanggap dalam menghadapi bencana.
“Kami berharap agar masyarakat tetap waspada dan terus berkoordinasi dengan TSBD yang sudah tersebar di beberapa desa. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Lombok Utara dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi,” pungkasnya. (dpi)