Mataram (Inside Lombok) – KPU Kota Mataram sudah melakukan antisipasi gangguan kelancaran pemungutan suara pada tanggal 27 November mendatang. Karena berdasarkan data yang ada sebanyak 12 TPS di Kota Mataram yang dianggap rawan pada musim hujan ini.
Ketua KPU Kota Mataram, Edy Putrawan mengatakan sebanyak 12 TPS yang rawan genangan pada musim hujan ini sudah diminta untuk digeser. Artinya, lokasi pembuatan TPS bisa menggunakan material yang memadai sehingga tidak mengganggu proses pemungutan dan penghitungan suara.
“Kalau hujan kita sudah coba mitigasi ya beberapa TPS yang ada di Mataram ini rawan genangan nanti menghambat pencoblosan dan pemilihan itu beberapa TPS itu sudah kita lakukan pergeseran,” katanya, Rabu (20/11) pagi.
Ia mengatakan, masing-masing TPS sudah ada biaya operasional yang diberikan. Anggaran tersebut bisa digunakan untuk menyiapkan TPS yang memadai. “Jadi jangan pakai terpal. Ada biaya jadi jangan pakai terpal tapi terop lah,” ungkapnya.
Disisi lain, KPU Kota Mataram juga mengingatkan kepada masyarakat untuk datang menyalurkan hak pilihnya pada tanggal 27 November ini. Untuk memaksimalkan sosialisasi ini, KPU meminta agar informasi pemilihan bisa disampaikan melalui toa-toa masjid yang ada.
“Kalau di penyelenggara sudah sampaikan pada hari H itu bekerjasama dengan semua perangkat yang ada di lingkungan itu untuk memakai toa masjid untuk mengajak ke TPS dari pukul 07.00 wita – 13.00 wita itu,” katanya.
Ia mengajak masyarakat di Kota Mataram untuk mewujudkan pesta demokrasi di Kota Mataram bisa berjalan dengan lancar. Sebagai ibu kota Provinsi NTB, pelaksanaan pemungutan suara di Mataram tetap kondusif. “Tunjukkan bahwa warga Mataram itu warga yang pendidikan sehingga dia melek akan demokrasi sehingga ia akan datang pada tanggal 27 November ke TPS,” tutupnya. (azm)