25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaMataramAHM Minta Moratorium Izin Penambahan Hotel di Kota Mataram

AHM Minta Moratorium Izin Penambahan Hotel di Kota Mataram

Mataram (Inside Lombok) – Asosiasi Hotel Mataram (AHM) minta moratorium atau penundaan penambahan hotel di Kota Mataram. Pasalnya dengan jumlah yang sekarang saja kondisi tamu masih sepi, tingkat hunian kamar terbilang kecil meski sudah memasuki masa high season.

Wakil ketua AHM, Made Agus Ariana menyebutkan pihaknya akan membuat kajian yang riil dan ilmiah yang keluar dari lembaga survei independen. Karena dengan begitu, AHM dapat berdiskusi dengan pemerintah terkait penambahan hotel di Kota Mataram.

“Saya sama ketua AHM tadi ketemu dengan Fakultas Ekonomi Bisnis Unram, mau bahas ini. Kita mau survei ini secara ilmiah dengan mereka. Karena okupansi sekarang ini rendah, penerabangan belum kembali normal,” ujarnya, Kamis (4/7).

Jika melihat data BPS NTB sejauh ini tingkat kunjungan cukup bagus. Namun perlu diperhatikan, semua hotel tidak setiap bulan ramai. Bahkan hanya ada di bulan-bulan tertentu saja. Artinya tidak bisa hanya mendata di bulan-bulan tertentu saja, harus dari Januari sampai Desember. Karena hotel beroperasional setiap bulan, baik masa low season maupun high season.

“Makanya kita mau buat perjanjian kerjasama dengan Unram membuat plan untuk kajian okupansi baru kita komunikasikan ke dinas terkait,” tuturnya. Kerja sama dalam penelitian independen yang dilakukan AHM dengan Unram, merupakan inisiatif para anggota untuk mengetahui jumlah okupansi. Pasalnya okupansi rendah dan berniat menambah hotel.

“Lihat supply demandnya sudah tidak masuk rumusnya. Terus bagaimana kita mau menyelesaikan tanggungan kita, tiba tiba datang KPK, itu yang kita antisipasi kedepan biar tidak jadi,” jelasnya.

Lebih lanjut, akhirnya AHM meminta moratorium sementara untuk penambahan hotel. Karena idealnya seperti itu harus dikaji terlebih dulu kondisi riilnya seperti apa. “Kita belum selesaikan problem kita, tiba-tiba ada hotel baru. Nusuk lagi harga hotel kebawah, harga kamar kita harus jual Rp500 ribu jadi Rp300 ribu,” terangnya.

Kondisi harga kamar hotel sekarang ini tengah banting harga. Semakin bertambahnya hotel maka kian banyak persaingan harga yang terjadi sesama hotel. Ditambah dengan kondisi hotel pada posisi low season, meskipun sudah masa libur sekolah.

Sementara itu, anggota AHM ada sekitar 38 hotel yang tergabung dengan jumlah kamar sekitar 2.800 kamar, baik itu hotel 1,2,3 dan 4 saja. Belum lagi tambahan dari hotel melati yang menambah jumlah kamar hotel di kota. “Ada juga yang belum masuk AHM. Jadi infonya yang kita dapat, sekitar 4300 kamar di kota mataram termasuk Melati,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer