Mataram (Inside Lombok) – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memastikan akan memperbaiki jembatan bailey untuk mengatasi ambruknya jembatan di Dusun Aik Beta, Desa Perigi Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, yang putus diterjang arus banjir pada Selasa (18/11) lalu.
Menurutnya, penggunaan jembatan bailey dipilih, lantaran biayanya lebih murah mencapai Rp800 juta. Serta, adanya permintaan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang menghendaki adanya bantuan penanganan jembatan putus tersebut.
”Ya, kita fokuskan adalah nasib ratusan anak-anak sekolah yang harus memutar ratusan kilometer untuk bisa bersekolah. Ini juga termasuk akses ekonomi warga juga terhambat karena ketiadaan jembatan penghubung yang putus ini, maka jembatan bailey adalah solusi yang kita siapkan,” ujar Iqbal (3/12).
Iqbal mengatakan rencana mendatangkan jembatan bailey sudah juga disampaikannya pada DPRD NTB saat sidang paripurna. Terlebih, adanya akses penghubung mendesak dilakukan pada warga terdampak bencana di Kecamatan Suele. “Jadi, jembatan bailey ini sifatnya sementara sambil kita siapkan dana untuk pembangunan jembatan yang bagus dan permanen di wilayah Suela,” kata Iqbal.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa jembatan bailey ini akan tiba ke Pulau Lombok pada Senin (1/12) lalu yang didatangkan langsung dari Bali. Saat ini, jembatan itu tengah dalam perjalanan. Diharapkan, adanya akses warga yang terisolir tetap terhubung, sehingga aktivitas perekonomian, sosial maupun aktivitas pendidikan tetap berjalan seperti sediakala.
”Dari hasil koordinasi dengan Pak Danrem, nanti pembangunan jembatan sementara ini direncanakan dibangun di bekas jembatan semula. Mengingat konstruksi dan dinding jembatan masih kuat. Sehingga tinggal memasang pelat jembatan,” jelas Iqbal.
Ia mengaku bahwa jembatan ini diperkirakan bisa menahan beban hingga 10 ton. Sehingga untuk sementara waktu mobil pengangkut material yang lebih berat diharapkan untuk tidak melintas terlebih dahulu.
”Untuk pemasangan jembatan bailey sekitar tujuh hari. Dan, kami serahkan ke kawan-kawan TNI yang paham medan. Ini karena Pak Danrem sudah turun mengecek lokasi pemasangannya. Intinya, kita serahkan ke TNI yang paham situasi lapangan,” tandas Iqbal.
Sementara itu, Kalak BPBD Lotim Lalu Muliadi, mengaku bahwa pembangunan jembatan sementara diusahakan secepat mungkin, mulai dari proses pengiriman dari Bali hingga pemasangan. Perencanaan pembangunan jembatan sudah matang.
”Sesuai dengan perencanaan dari Provinsi, kemungkinan jembatan sementara ini akan dibangun di tempat yang ada sekarang ini, supaya akses masyarakat lebih cepat berjalan normal dari pada harus bangun ulang di kiri atau kanan jembatan,” ujarnya.
Pemasangan jembatan tidak membutuhkan waktu lama. Semua proses telah disiapkan dan direncanakan dengan matang, tinggal dipasang. Minggu ini diharapkan sudah terpasang dan akses masyarakat sudah normal.
Terpisah, Kades Perigi Darmawan menambahkan, pembangunan jembatan sementara ini menjadi harapan besar warga Dusun Aik Beta. Menurutnya, setelah putusnya jembatan tersebut, aktivitas sehari-hari masyarakat cukup terganggu. Bahkan masyarakat membangun jembatan sementara dari bambu.
”Tapi hanya bisa dilewati saat air sungai kecil, kalau air sungai deras tidak bisa dilewati, makanya kita sangat berharap jembatan ini bisa segera dibangun,” ujar Darmawan.
Selain membangun jembatan, diharapkan adanya bantuan pangan untuk masyarakat. Konstruksi jembatan sementara ini tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermuatan berat. Sehingga diharapkan masyarakat yang ingin renovasi rumah untuk menunda sementara. Darmawan menambahkan, adanya jembatan sementara ini diharapkan dapat memperlancar akses pendistribusian makanan, akses pendidikan dan kesehatan masyarakat dusun Aik Beta yang saat ini terisolir.
”Jembatan sementara ini direncanakan berlangsung satu tahun, jadi kami harap setelah jembatan ini dibangun para pihak ini jangan hilang, untuk membangun jembatan permanennya,” tandasnya. (gil)

