Mataram (Inside Lombok) – Kader TP PKK Kota Mataram tidak bisa membantu maksimal mensosialisasikan program vaksin HPV yang saat ini sedang dijalankan pemerintah. Pasalnya, para kader PKK itu belum diberikan edukasi secara khusus tentang manfaat vaksin tersebut.
Ketua TP PKK Kota Mataram, Kinnastri Mohan Roliskana mengatakan jika ada penolakan dari masyarakat terkait pemberian vaksin tersebut maka dinilai masih wajar. Karena masih ada masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari vaksin tersebut.
“Program tersebut harus didahului oleh sosialisasi yang cukup lama dulu. Diberikan edukasi dulu kepada orang tua akan manfaatnya dan efek sampingnya,” katanya.
Ia mengatakan, jika tidak ada edukasi yang lengkap tentang pemberian vaksin tersebut maka nantinya bisa mencari informasi sendiri. Hal ini berpotensi para orang tua mendapatkan informasi yang salah tentang vaksin tersebut. “Mereka mencari informasi sendiri. Kalau informasi itu benar,” katanya.
Jika edukasi langsung diberikan oleh Dinas Kesehatan terlebih dahulu, maka bisa meminimalisir informasi yang salah. Ia juga meminta agar kader PKK bisa ikut diberikan edukasi tentang vaksin HPV. Dengan begitu, bisa membantu Dinas Kesehatan mengaduksi langsung ke tengah masyarakat terutama para orang tua.
“Jadi nanti kami menyampaikan ke masyarakat ke bawah melalui posyandu kader-kader kita dengan satu bahasa. Dan itu enak jadinya,” ungkapnya.
Menurutnya, penolakan wajar terjadi karena belum dikenali oleh masyarakat. Namun jika sudah tahu manfaatnya, masyarakat dinilai nanti yang akan mencari lokasi pemberian vaksin. “Karena setiap yang baru itu selalu ada penolakan mau baik atau tidak,” kata Kikin.
Ia mengaku, para kader PKK Kota Mataram belum melakukan sosialisasi secara khusus kepada masyarakat tentang vaksin ini, karena belum ada edukasi khusus dari Dinas Kesehatan. Meski demikian, program pemerintah pusat demi mencegah penyakit kanker serviks tetap berjalan di Kota Mataram.
“Secara detail dari Dinas Kesehatan belum edukasi ke kita. PKK itu harus paham dulu dong tentang hal tersebut baru kita sampaikan ke masyarakat. Kalau kita belum paham salah nanti kita sampaikan sepotong-sepotong,” katanya. (azm)