Mataram (Inside Lombok) – Dengan berbagai alasan, masyarakat Kota Mataram banyak yang menarik nomor porsi haji mereka. Berdasarkan data Kementerian Agama Kota Mataram, jumlah masyarakat yang menarik nomor porsi haji yaitu rata-rata mencapai 30 orang per bulan.
Kepala Seksi Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, Kasmi mengatakan penarikan ini dengan berbagai alasan masyarakat salah satunya ekonomi hingga lelah menunggu jadwal keberangkatan. “Ada yang menarik nomor porsi. Banyak yang menarik dengan banyak alasan,” katanya, Jumat (26/1) pagi.
Salah satu alasan masyarakat yang menarik nomor porsi hajinya terlalu lama menunggu sehingga akan dialihkan untuk melaksanakan ibadah umrah. Sedangkan masyarakat yang baru mendaftar sekitar setahun atau dua tahun juga banyak yang menarik uangnya atau membatalkan pemberangkatan dengan alasan perekonomian.
“Rata-rata perbulan yang membatalkan itu tidak kurang dari 30 orang per bulan. Dan hampir setiap hari ada yang menarik,” katanya. Kasmi menegaskan, meksi ada masyarakat yang membatalkan pemberangkatan ibadah hajinya. Namun keinginan masyarakat untuk berangkat lebih banyak.
Diterangkan, dalam sebulan jumlah masyarakat yang mendaftar yaitu mencapai 150 orang. “Jadi lebih banyak daftar untuk berangkat haji. Itu sampai ratusan orang setiap bulan. Ada yang bilang tidak ada untuk melunasi. Ada juga karena mereka akan gunakan umrah karena sudah lama menunggu,” ucap Kasmi.
Pandemi Covid-19 yang terjadi kata Kasmi sangat berdampak pada ekonomi masyarakat. Sehingga masyarakat terpaksa untuk menarik uang pendaftarannya sebagai biaya kehidupan sehari-hari. “Ya daripada mudarat kata jamaah itu ya kami batalkan,” katanya.
Masyarakat yang sudah menarik nomor porsi haji tersebut maka akan diganti dengan nomor antrean selanjutnya. Jika daftar kembali maka akan mendapatkan nomor porsi baru. “Misalnya sekarang sudah batal ini dan bulan depan daftar lagi, boleh tapi akan menunggu 37 tahun untuk di Kota Mataram,” tutupnya. (azm)